Rabu 21 Jun 2023 20:31 WIB

Jamaah Haji akan Diidentifikasi Sebelum Disarankan Safari Wukuf

Setelah tiba di Tanah Suci, jamaah risti terus dilakukan monitoring kesehatannya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pekerja keluar dari tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang pekerja keluar dari tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan seluruh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) telah melakukan identifikasi kepada 50 jamaah haji berisiko tinggi (risti) di setiap kloter.

Setelah tiba di Tanah Suci, jamaah risti terus dilakukan monitoring kesehatannya melalui visitasi rutin TKH dan medical check up (MCU) di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Baca Juga

"Jelang Arafah, Muzdalifah dan Mina (puncak haji) akan dilakukan identifikasi nominasi jamaah yang disarankan untuk mengikuti safari wukuf dari hasil pemantauan rutin di kloter dan MCU," kata Liliek, Rabu (21/6/2023)

Liliek menyampaikan, nominasi safari wukuf dari tiap sektor akan dilakukan seleksi pemeriksaan dokter spesialis melalui poli safari wukuf di KKHI Makkah. Hasil poli ini akan memilah mana yang dapat diikutkan safari wukuf, badal haji atau wukuf bersama jamaah haji lain di kloternya.

"Kita tidak lelah untuk selalu menyosialisasikan dan mengimbau jamaah haji yang sudah tidak mampu lagi bergerak ke Arafah dan Mina untuk dibadalkan ibadahnya," ujar Liliek.

Ia mengatakan, jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) nanti badal haji atau safari wukuf akan ditangani oleh Pemerintah Arab Saudi. Sedangkan, jamaah haji sakit yang dirawat di KKHI Makkah, jika memungkinkan diikutkan safari wukuf, bagi yang tidak memungkinkan ikut safari wukuf akan dibadalkan.

Liliek menyampaikan bahwa tim promosi kesehatan juga menggencarkan edukasi kepada jamaah haji agar jamaah haji mengurangi aktivitas di luar penginapan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jamaah haji diimbau untuk mewaspadai cuaca panas yang ekstrem.

Dalam edukasi kepada jamaah haji, tim promosi kesehatan bekerja sama dengan tim bimbingan ibadah, ketua sektor, ketua kloter, hingga ketua regu.

"Kami mengimbau jamaah haji untuk mewaspadai cuaca panas yang ekstrem dan mengurangi aktivitas di luar agar saat prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina, jamaah haji dapat menjalankan rangkaian ibadah dengan stamina penuh," ujar Liliek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement