REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dalam satu bulan terakhir, Sutrisno (44), pemilik peternakan sapi di Desa Mendiro, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, intens menjaga dan merawat seekor sapi jantan jenis Limousin seberat 1.042 kilogram di kandangnya.
Mulai dari memberi pakan, asupan protein yang cukup, hingga menjaga agar sapi yang diberi nama ‘Bambo’ tersebut tidak mengalami gangguan kesehatan. Termasuk memandikannya sehari tiga kali.
Ditemui di sela aktivitasnya, Sutrisno mengungkapkan, perawatan ekstra ini harus dilakukannya karena sapi jantan tersebut masuk dalam daftar pembelian hewan kurban oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Saat ini memang belum ada pembayaran, tapi sebulan yang lalu, ‘Bambo’ menjadi salah satu hewan kurban yang rencananya dibeli Jokowi pada Idul Adha. “Karena telah lulus seleksi kesehatan dan kriteria bobotnya,” kata Sutrisno, Rabu (21/6) petang.
Ia menuturkan, ‘Bambo’ awalnya dibeli sebagai sapi ‘bakalan’ seharga Rp 75 juta, dengan berat sudah mencapai sekitar sembilan kuintal atau 900 kilogram, sekitar setahun yang lalu.
Namun untuk bisa mencapai berat di atas 1 ton seperti sekarang, jelasnya, bukan persoalan yang mudah. Karena sapi ini butuh perawatan yang sangat ekstra dan betul-betul harus dijaga kesehatannya.
Ia mencontohkan selain pakan rumput yang cukup, ‘Bambo’ juga asupan nutrisi (khususnya protein) yang memadai. Mandinya saja sehari harus tiga kali.
Karena sapi dengan bobot lebih dari 1 ton badannya akan gampang panas dan kalau badannya panas maka sapi tersebut tidak mau makan. Sehingga mandinya harus pagi, siang, dan malam hari.
Untuk sekali memandikannya pun, airnya harus terus dikucurkan terus-menerus selama sekitar satu jam agar seluruh badannya benar-benar basah kuyup. Setelah itu baru diberikan pakan rumput dan dikombor.
Komposisi komborannya membutuhkan konsentrat hingga 10 kg, katul halusnya 10 kg, dan ini harus diberikan secara rutin setiap hari agar sapi bisa mencapai bobot di atas 1 ton. “Belum lagi kesehatannya juga harus dipantau secara rutin agar kondisi sapi betul-betul terjaga,” jelasnya.
Sutrisno juga mengungkapkan, ‘selain Bambo’ masih ada sapi dikandangnya yang rencananya masuk daftar pembelian hewan kurban Presiden Joko Widodo, yakni seekor sapi jenis Simental berat 1.021 kg dan sapi Brangus dengan berat 1.017 kg.
Makanya kedua sapi yang lain tersebut kandangnya juga dipisah di lokasi yang berbeda. Tujuannya, agar jika salah satu terganggu kesehatannya, sapi yang lainnya juga tidak ikut terdampak.
Ia juga mengaku, ini bukan kali pertama sapi di kandangnya masuk dalam daftar pembelian Presiden untuk hewan kurban. Sebelumnya juga sudah sering. “Makanya saya berupaya menyiapkannya dengan perawatan yang baik,” kata Sutrisno.