REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang teman dari salah satu penumpang di kapal selam wisata reruntuhan Titanic mengatakan, setiap menit terasa seperti berjam-jam ketika waktu berlalu untuk menemukan mereka hidup. Berbicara dari Svalbard di Norwegia pada hari Selasa (20/6/2023), Jannicke Mikkelsen mengatakan dia tidak tidur dan hanya berharap kabar baik saat tim penyelamat menjelajahi Atlantik Utara yang terpencil untuk menemukan temannya bernama Hamish Harding (58 tahun) dan empat orang lainnya.
Seorang juru mudi dan empat penumpang berada di dalam kapal selam itu pada Ahad (18/6/2023) pagi ketika kapal itu kehilangan komunikasi dengan sebuah kapal di permukaan sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam untuk melihat bangkai kapal Titanic di perairan dalam lepas pantai Kanada. Kapal selam itu adalah puncak dari ekspedisi wisata yang menelan biaya 250 ribu dolar AS atau Rp 3,7 miliar per orang.
Mikkelsen mengatakan, Harding dicap sebagai miliarder Inggris yang melakukan perjalanan wisata ke Titanic. Tapi, katanya, ekspedisi itu juga untuk penelitian ilmiah.
"Jenis ekspedisi ini sangat mahal dan kami membutuhkan orang seperti Hamish yang dapat membayar dan mensponsori ekspedisi semacam itu, tetapi juga mengambil risiko bergabung dengan ekspedisi semacam itu dengan keahliannya," kata Mikkelsen seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (21/6/2023).
Mikkelsen mengatakan, dia bertemu Harding pada 2017 saat bekerja di NASA's Kennedy Space Center. Bersama-sama mereka mengambil bagian dalam misi penerbangan "One More Orbit" tahun 2019 yang mencetak rekor navigasi tercepat di Bumi dengan pesawat yang terbang di atas kedua kutub geografis.
Ekspedisi Titanic dimulai di St John's, Newfoundland, sebelum menuju sekitar 400 mil (640 km) ke Atlantik ke lokasi reruntuhan, menurut situs web Oceangate (perusahaan swasta yang mengoperasikan kapal selam tersebut).
Untuk mengunjungi bangkai kapal tersebut, penumpang naik ke dalam Titan, kapal selam lima orang, yang membutuhkan waktu dua jam untuk turun sekitar 12.500 kaki (3.800 m) ke Titanic. Mikkelsen mengatakan, dia terakhir berbicara dengan Harding tepat sebelum dia menyelam ke Titanic dan berharap dia "berhasil".
"Saya tidak menganggap bahwa jenis ekspedisi ini akan berbahaya seperti yang terlihat," katanya.
"Sebagai penjelajah, kami pesimis dan objektif. Dan seperti yang terjadi sekarang, akan menjadi keajaiban jika mereka ditemukan hidup-hidup", ujarnya.