REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memastikan pembangunan tol Jogja-Bawen terus berjalan. Hal tersebut mengingat pemberian izin pemanfaatan tanah kesultanan (palilah) sudah dikeluarkan oleh Keraton Yogyakarta.
"Yang Jogja-Bawen saya kira jalan terus (konstruksinya) karena palilah untuk itu sudah bisa, sudah ada yang keluar dan sudah bisa dikerjakan," kata Basuki kepada wartawan di Balai Teknik Sabo, Maguwoharjo, Rabu (21/6/2023).
Basuki mengatakan dengan keluarnya palilah tersebut maka tanah kesultanan yang terkena proyek pembangunan tol tersebut tidak diganti rugi. Namun dirinya mengaku belum mengetahui detail terkait aturan lanjutan tersebut terkait penggunaan tanah kesultanan tersebut.
"Kalau menurut yang saya baca, kan tidak bisa diganti rugi, dipakai aja," ujarnya.
Untuk diketahui Jalan tol Yogya-Bawen terdiri dari 6 seksi. Yaitu Seksi 1 Sleman-Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km). Selanjutnya, Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).
Sebelumnya, Basuki menargetkan proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76 kilometer rampung akhir tahun ini. Proyek tersebut diketahui merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah dimulai sejak 2022.
"Pengerjaan pembebasan lahan harus dilaksanakan secara paralel, jangan sekuensial, satu tim menyelesaikan pengadaan lahan di satu seksi/segmen baru lanjut ke seksi selanjutnya. Tahun ini saya target pembebasan selesai," kata Basuki, dalam keterangannya, Sabtu (6/3/2023) lalu.