Kamis 22 Jun 2023 12:36 WIB

Benarkah Perempuan Merupakan Editor Pertama Alquran?

Alquran ditulis dan disusun dengan sangat baik sehingga terjaga keasliannya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Seorang Jamaah membaca Alquran
Foto: Republika
Seorang Jamaah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam banyak diskursus dan pembahasan seputar asal-usul Islam, kebanyakan berfokus pada tindakan para pengikut laki-laki awal Nabi Muhammad SAW. Namun, beberapa sejarawan menunjukkan perempuan memainkan peran penting dalam kebangkitan agama di Arab.

Salah satu pembahasan ini dibawakan oleh Ruqayya Khan, seorang profesor di Claremont Graduate University. Ia telah menulis sebuah artikel berjudul 'Did a Woman Edit the Qur'an? Hafsa's Famed Codex'.

Baca Juga

Dalam tulisannya itu, Khan meneliti bagaimana Alquran dibentuk menjadi dokumen tertulis pada pertengahan abad ketujuh. Setidaknya, ada dua hadis utama tentang bagaimana ayat-ayat tersebut, yang sebagian besar ditransmisikan secara lisan di kalangan komunitas Muslim, dikodifikasi menjadi versi tertulis. Dalam kedua kisah tersebut, Hafsa memainkan peran penting.

Hafsa adalah putri dari 'Umar ibn al-Khattab, salah satu pendukung utama Rasulullah dan menjadi salah satu Khalifah awal. Dia menikah dengan Nabi Muhammad sekitar tahun 625 M atau 3 H, yang mana menjadikannya sebagai istri keempat Rasul.

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement