REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Dari tahun ke tahun, Kementerian Agama terus berusaha meningkatkan mutu kualitas madrasah. Hal itu ditandai dengan pembangunan sarana prasarana madrasah yang melesat.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Abd Suud menegaskan hal itu saat membuka Sosialisasi Bantuan Sarana Prasarana Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Rabu (21/6/2023) di Fave Hotel Yogyakarta. Kegiatan dihelat Bidang Penmad diikuti 30 peserta yang terdiri dari unsur kasi Penmad Kankemenag kabupaten/kota, kepala, dan perwakilan madrasah negeri maupun swasta.
Abd Suud menyebut kualitas pendidikan di madrasah negeri dan swasta jangan sampai terjadi deviasi terlalu besar. "Makanya pada tahun ini dan tahun depan, 60 persen bantuan akan diberikan kepada madrasah swasta," ujarnya, Kamis (22/6/23).
Ia kemudian memerinci, dari 654 madrasah jenjang RA hingga MA di DIY, hanya 71 yang berstatus negeri. Mayoritas adalah madrasah swasta dan yang sudah mapan baru sedikit. “Maka sarpras menjadi penting. Sebab orang biasanya menilai dari tampilan bangunan madrasah terlebih dahulu,” kata Suud.
Di sisi lain, ia menjelaskan, anggaran bantuan sarpras saat ini berada di Subdit Sarpras Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendis Kemenag RI.
"Artinya semua madrasah wajib memperbarui data melalui SIMSARPRAS. Tanpa memperbarui data, bantuan tidak dapat dikawal,” ujar Suud.
Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Penmad, Moh Bahrul Anwar menambahkan, kegiatan kali ini bertujuan agar dapat diinformasikan seluruh bantuan di Subdit Sarpras dan dapat diakses oleh seluruh madrasah yang ada.
"Kami hadirkan narasumber dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah DIY dan Subdit Sarpras Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendis Kemenag RI,” katanya.