Kamis 22 Jun 2023 13:07 WIB

Ledakan Besar Hancurkan Jalur Bersejarah di Paris

Daerah itu sering dikunjungi turis dan mahasiswa asing pada awal musim panas.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Ledakan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Ledakan

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah ledakan menghancurkan sebuah jalan di dekat Latin Quarter yang bersejarah di Paris pada Rabu (21/6/2023). Tim penyelamat sedang mencari dua orang hilang yang dikhawatirkan terkubur di bawah puing-puing sebuah bangunan yang sebagian runtuh dalam ledakan tersebut.

Ledakan itu merobek Rue Saint-Jacques yang membentang dari Katedral Notre-Dame de Paris ke Sorbonne University pada sore hari. Ledakan ini melukai sedikitnya 37 orang, empat di antaranya berjuang untuk hidup di rumah sakit.

Baca Juga

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan, anjing pelacak telah mencium bau di bawah gundukan batu yang berserakan di Rue Saint-Jacques. "Mungkin malam ini kami akan menemukan jenazah atau mungkin korban selamat," kata Darmanin kepada wartawan di lokasi ledakan.

Ledakan itu menghancurkan fasad bangunan sekolah desain Paris American Academy yang populer di kalangan mahasiswa asing. Saksi menggambarkan ledakan yang memekakkan telinga dan bola api raksasa yang menjulang setinggi beberapa lantai.

Tentara membantu mengamankan barisan pengaman di sekitar tempat kejadian. Kantor kejaksaan Paris mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab ledakan itu.

Tapi Wakil Walikota Paris Edouard Civel merujuk pada ledakan gas di sebuah postingan Twitter. Saksi mengatakan kepada BFM TV, ada bau gas yang menyengat beberapa saat sebelum ledakan.

"Toko berguncang hebat, rasanya seperti ledakan bom," kata Rahman Oliur yang mengelola toko makanan beberapa pintu dari American Academy.

Pekerja bar Khal Ilsey mengatakan, mendengar ledakan besar sebelum berlari keluar dan melihat kobaran api yang hebat di ujung jalan. Ledakan terjadi pada pukul 16.55. waktu setempat, tepat saat para pekerja sedang menuju rumah.

Daerah itu sering dikunjungi turis dan mahasiswa asing pada awal musim panas. Namun, tidak ada indikasi langsung bahwa ada orang asing di antara para korban.

Beberapa bangunan di dekatnya dievakuasi. Lebih dari dua jam setelah ledakan, responden pertama masih merawat warga karena shock. Seorang wanita pingsan di jalan.

Jaksa Penuntut Paris Laure Beccuau mengatakan, indikasi awal bahwa ledakan berasal dari dalam gedung yang runtuh. Penyelidik akan melihat apakah kondisi bangunan melanggar peraturan atau jika seseorang telah bertindak tanpa kehati-hatian.

Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran terlibat dalam mengendalikan kobaran api. "Saya sedang menulis di rumah... Saya pikir itu adalah bom," kata sejarawan seni Monique Mosser.

Mosser menyatakan, banyak jendela di gedungnya yang pecah akibat gelombang kejut ledakan itu. "Seorang tetangga mengetuk pintu dan memberi tahu saya bahwa pemadam kebakaran meminta kami untuk mengungsi secepat mungkin. Saya mengambil laptop saya, telepon saya. Saya bahkan tidak berpikir untuk mengambil obat saya," ujarnya.

Pada Januari 2019, kebocoran gas menyebabkan ledakan yang menewaskan empat orang dan melukai 66 lainnya di arondisemen ke-9. Pada April tahun itu, kebakaran terjadi di Katedral Notre-Dame, menghancurkan sebagian besar atap dan menyebabkan kerusakan lain sebelum padam. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement