Kamis 22 Jun 2023 13:23 WIB

Ahli Kuku Inggris Ciptakan Nail Rings, Mudahkan Muslimah yang Ingin Pakai Kuku Palsu

bagi Muslimah penggunaan cat kuku atau kuku palsu masih menjadi perdebatan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Nail rings, memudahkan muslimah yang ingin memakai kuku palsu. Nail rings mudah dilepas karena seperti cincin. Ahli Kuku Inggris Ciptakan Nail Rings, Mudahkan Muslimah yang Ingin Pakai Kuku Palsu
Foto: Asian Image
Nail rings, memudahkan muslimah yang ingin memakai kuku palsu. Nail rings mudah dilepas karena seperti cincin. Ahli Kuku Inggris Ciptakan Nail Rings, Mudahkan Muslimah yang Ingin Pakai Kuku Palsu

REPUBLIKA.CO.ID, BOLTON -- Warna-warna cantik dengan beragam hiasan yang lucu menjadi salah satu daya tarik dari seni menghias kuku (nail art) dan kuku palsu. Tidak sedikit wanita yang menggunakannya dengan tujuan mempercantik diri dan membahagiakan dirinya sendiri.

Namun, bagi wanita Muslim penggunaan cat kuku atau kuku palsu masih menjadi polemik dan perdebatan, apakah boleh atau tidak. Hal ini mengingat sifatnya yang dapat menjadi penghalang saat bersuci atau wudhu, salah satu syarat sah sholat.

Baca Juga

Untuk mengatasi hal ini, sebuah perusahaan di bidang kuku di Inggris menghadirkan inovasi baru. Karen Boyle dari Harwood's Gel A Licious merancang cincin kuku.

Ia menyebut ide ini muncul ketika menyadari klien Muslimnya tidak bisa beribadah saat memakai kuku palsu. “Ketika saya menyadari beberapa orang harus menghapus cat kukunya atau mencabut kuku palsunya untuk berdoa, saya pikir nail tech adalah tentang membantu komunitas berbagi kegembiraan memakai kuku palsu," ujar dia dikutip di Asian Image, Kamis (22/6/2023).

Karen menyebut, dengan menggunakan kuku palsu, seringkali membuat seorang gadis merasa cantik. Karena itu, ia pun berpikir jika ada cara yang dapat dilakukan membantu komunitas Muslim untuk mencapainya, maka ia harus melakukannya.

Cincin kuku atau nail ring adalah konsep baru yang terlihat di TikTok. Sebuah video memperlihatkan upaya seseorang membuat hal ini dan dipasarkan untuk komunitas Asia Selatan, yang kini menjadi viral.

Tetapi, hingga saat ini masih sangat sedikit orang yang benar-benar menjual cincin kuku ini di seluruh dunia. Karen pun memutuskan mengambil alih dan kini menjadi salah satu dari dua orang di Inggris yang menawarkannya.

“Saya mencarinya di Google dan menonton tutorial tentang bagaimana orang membuatnya. Saya banyak bereksperimen dengan menemukan kabel dan panjang yang tepat, sehingga nyaman dipakai. Kemudian saya mengujinya pada orang yang berbeda untuk melihat bagaimana perasaan mereka mengenakannya di jari," lanjut dia.

Karen mengaku sangat menyukai dunia perkukuan ini dan ingin semua orang bisa memakainya. Sampai saat ini, ia menyebut belum semua orang memahami konsep dari cincin kuku ini karena mungkin tidak mengetahui budaya Muslim.

Meski begitu, sejauh ini ia menerima respons yang sebagian besar positif. Tidak hanya itu, ia juga banyak menerima komentar dari anak perempuan yang menyukai ide tersebut.

Nail rings yang ia jual terdiri dari 10 set. Karen bahkan menawarkan desain kuku buatannya sendiri dalam berbagai ukuran, beserta cincin dan lem yang diperlukan untuk memasangnya. Ide tersebut dinilai juga cocok untuk para perempuan yang berolahraga atau dalam pekerjaan tertentu, yang tidak diperbolehkan memakai kuku palsu atau cat kuku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement