Kamis 22 Jun 2023 14:42 WIB

Pemerintah AS Longgarkan Pembatasan Visa Bagi Pekerja Terampil India

AS menyediakan 65.000 visa H-1B bagi perusahaan yang mencari pekerja asing terampil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan kemudahan bagi warga India untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat.
Foto: EPA-EFE/Yuri Gripas
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan kemudahan bagi warga India untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan kemudahan bagi warga India untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat. Kemudahan ini memberikan kesempatan bagi pekerja terampil India untuk bekerja di negeri Paman Sam.

Salah satu sumber pemerintah AS mengatakan, sejumlah kecil orang India dan pekerja asing lainnya dengan visa H-1B dapat memperbarui visa di AS, tanpa harus bepergian ke luar negeri. Ini adalah program percontohan yang dapat diperluas di tahun-tahun mendatang. Warga negara India sejauh ini merupakan pengguna paling aktif dari program H-1B, dan merupakan 73 persen dari hampir 442.000 pekerja H-1B pada tahun fiskal 2022.

Baca Juga

“Kami semua menyadari bahwa mobilitas orang-orang kami merupakan aset besar bagi kami,” kata seorang pejabat AS lainnya yang berbicara dengan syarat anonim.

“Jadi tujuan kami adalah mendekatinya dengan cara yang beragam.  Departemen Luar Negeri telah bekerja sangat keras untuk menemukan cara kreatif untuk membuat perubahan pada berbagai hal," kata pejabat itu.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menolak mengomentari pertanyaan tentang jenis visa mana yang memenuhi syarat atau waktu peluncuran program percontohan itu. Rencana program percontohan pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg Law pada Februari.

“Program percontohan akan dimulai dengan sejumlah kecil kasus dengan maksud untuk meningkatkan inisiatif selama satu hingga dua tahun ke depan,” kata juru bicara itu.

Setiap tahun, pemerintah AS menyediakan 65.000 visa H-1B bagi perusahaan yang mencari pekerja asing terampil, bersama dengan 20.000 visa tambahan untuk pekerja dengan gelar tinggi.  Visa berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang untuk tiga tahun berikutnya.

Perusahaan yang paling banyak menggunakan pekerja H-1B dalam beberapa tahun terakhir termasuk Infosys dan Tata Consultancy Services yang berbasis di India serta Amazon, Alphabet, dan Meta di AS. Kemampuan beberapa pekerja asing sementara untuk memperbarui visa di AS akan membebaskan sumber daya untuk wawancara visa di konsulat di luar negeri.

Program percontohan juga akan mencakup beberapa pekerja dengan visa L-1, yang tersedia untuk pekerja yang dipindahkan ke AS. Inisiatif terpisah untuk menyelesaikan tumpukan aplikasi visa di kedutaan besar AS di India akhirnya menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Hal ini diharapkan akan dibahas dalam diskusi antara delegasi kedua negara di Washington minggu ini.  

India telah lama mengkhawatirkan kesulitan yang dihadapi warga negaranya dalam menerima visa untuk tinggal di Amerika Serikat, termasuk pekerja industri teknologi. Menurut Departemen Tenaga Kerja, lebih dari 10 juta pekerjaan terbuka di Amerika Serikat pada akhir April.

Beberapa pemegang visa H-1B di AS termasuk di antara ribuan pekerja teknologi yang di-PHK tahun ini. Hal ini membuat mereka berebut untuk mencari perusahaan baru dalam masa tenggang 60 hari atau kembali ke negara asal mereka.

Pemerintahan Biden telah menghabiskan waktu berbulan-bulan bekerja untuk meningkatkan akses visa bagi orang India, termasuk mencoba mengatasi kurangnya kemauan politik di Kongres untuk mereformasi kebijakan imigrasi AS secara komprehensif.  Layanan visa AS masih berusaha untuk menyelesaikan backlog setelah Washington menghentikan hampir semua pemrosesan visa di seluruh dunia pada Maret 2020 karena pandemi Covid-19.  Tumpukan visa telah menyebabkan beberapa keluarga terpisah untuk waktu yang lama.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement