REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Sepak Bola Nasional Rony Samloy mengatakan, sangat wajar jika Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendapat apresiasi besar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, menteri andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi itu memiliki rekam jejak kepemimpinan yang penuh dengan kesuksesan mulai dari Kementerian BUMN hingga PSSI.
Di Kementerian BUMN, Erick berhasil menjawab tantangan yang diberikan oleh Presiden Jokowi agar mentransformasi perusahaan-perusahaan milik negara.
Kemudian di PSSI, Erick Thohir yang baru memimpin dalam rentang waktu empat bulan sudah berhasil memboyong medali emas di ajang SEA Games Kamboja 2023. Prestasi ini mengakhiri puasa medali emas Indonesia di SEA Games selama 32 tahun.
Terbaru, mantan bos Inter Milan itu berhasil mengundang pemenang Piala Dunia 2022, Tim Nasional (Timnas) Argentina berlaga melawan Timnas Indonesia.
"Rekam jejak di pemerintahan terutama di BUMN dan rekam jejak internasional di sepak bola membuat Erick Thohir menjadi paripurna dan ikut mendorong investasi dan sepakbola secara beriringan. Pujian itu pantas untuk Erick Thohir," kata Rony Samloy kepada wartawan, Kamis (22/6/2023).
Keberhasilan Erick Thohir mendatangkan Argentina, kata Samloy, layak mendapat apresiasi tinggi, karena kesuksesan Erick bukan hanya pada mendatangkan Timnas Argentina, tetapi berhasil merubah wajah sepak bola Indonesia lebih berkembang dan modern.
“Pujian presiden ke Pak Erick Thohir adalah lumrah dan semua pencinta sepakbola tanah air setuju dengan pujian tersebut karena Pak Erick Thohir memang punya komitmen, ketulusan dan pengalaman mumpuni untuk sepakbola nasional maupun dunia,” ungkapnya.
Dijelaskan Samloy, pertandingan melawan Argentina kemarin menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa sepak bola harus diurus oleh orang yang memahami sepak bola. Apalagi, sepak bola Indonesia sudah lama dikuasai oleh para mafia yang hanya mementingkan keuntungan, dan tidak mengutamakan prestasi.
“Efek yang paling penting adalah ada kesadaran kolektif untuk semua anak bangsa untuk mendukung Timnas Indonesia. Aspek lain laga persahabatan tersebut menjadi momentum kebangkitan sepakbola Indonesia, bahwa sudah saatnya kita bangkit setelah lama tertidur dan dininabobokan mafia sepakbola, dan cara-cara kotor mengelola sepakbola nasional," ucapnya
Samloy menilai saat ini citra PSSI semakin positif seiring dengan perbaikan dan terobosan yang dilakukan Erick Thohir. Selain itu, masyarakat juga mulai mencintai timnas karena kita sudah bangkit dari tidur panjang.
“Secara pribadi saya mendukung penuh keinginan PSSI mendatangkan tim kelas dunia untuk laga persahabatan di Indonesia karena efeknya untuk perbaikan peringkat dan pengalaman, tapi juga untuk evaluasi timnas saat ini dan ke depan,” jelasnya.
Samloy juga mendukung penuh kebijakan-kebijakan PSSI dalam hal melakukan naturalisasi pemain keturunan dari luar. Pasalnya, para pemain naturalisasi bisa membawa dampak baik berupa pengalaman kepada pemain lokal, dan pastinya membantu timnas meraih prestasi ke depan.
“PSSI tak perlu minder menggunakan jasa pemain naturalisasi yang didukung pemain lokal berkualitas. Kita sekarang hanya butuh kekompakan dan kepercayaan penuh ke Pak Erick Thohir dan PSSI untuk membentuk Timnas Indonesia disegani di level dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, analis sepak bola Gafar Lestaluhu sangat wajar pujian dari Presiden Jokowi ke Erick Thohir usai menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Argentina. Karena bukan hanya Presiden Jokowi, masyarakat pecinta sepak bola tanah air juga memberikan pujian kepada Menteri BUMN itu.
“Siapapun akan mendapatkan apresiasi lebih kalau berikan yang terbaik, termasuk Pak Erick yang dengan pengalaman serta korelasi dengan sepakbola dunia pasti akan mendapatkan apresiasi yang lebih, bukan hanya dari presiden tetapi dari masyarakat sepakbola juga,” kata Gafar.
Menurut Gafar, pertandingan melawan Argentina kemarin sangat berpengaruh pada pemain, terutama mental bertanding dan fisik mereka yang prima. Apalagi, dalam pertandingan kemarin, pemain Indonesia terlihat bermain lepas seperti melawan tim dengan kualitas (peringkat) sama.
“Efek yang sangat jelas adalah sebagai media mengukur Timnas Indonesia sudah berada di level mana, baik secara mental, tehnik, skill dan fisik dengan tim-tim level atas. Secara keseluruhan sangat baik, terutama pada babak ke-2 Timnas Indonesia bisa bermain lepas tanpa beban,” ucapnya.
Dikatakan mantan pemain Semen Padang dan Persikota Tangerang ini, rencana Erick Thohir untuk memperbanyak pertandingan dengan negara-negara yang peringkat FIFA teratas sangat tepat, karena pertandingan-pertandingan tersebut akan menambah jam terbang para pemain.
“Sains sepakbola modern adalah evaluasi berdasarkan hasil evaluasi game artinya semakin banyak game match yang dilakukan akan semakin mengetahui kelemahan dan kekurangan untuk diperbaiki,” ujarnya.