Kamis 22 Jun 2023 16:15 WIB

PBNU: Indonesia Bisa Jadi Pusat Halal Dunia, Asal...

Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia trennya semakin positif.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Lida Puspaningtyas
Huawei Indonesia bersama Republika menggelar acara Semarak Berbagi Kurban untuk Negeri di Masjid Pondok Indah, Kamis (22/6/2023). Acara dilisi dengan talkshow Wujudkan Masyarakat Cerdas Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital Syariah bersama Mokhamad Mahdun, SE Wakil ketua Banzas RI, Saut Parulian Sarahih, Senior Executif Vice President Digital Banking BSI, Irfan Syauqi Beik, SP, MSc, Ec - Ketua Komisi Keuangan Sosial (ziswaf dan CSR) Masyarakat Ekonomi Syariah dan Dekan FEM Universitas IPB, Bapak Mohamad Rosidi, dan Director of ICT Startegy and Business Huawei Indonesia, dengan moderator redaktur Republika Fuji Pratiwi.
Foto: undefined
Huawei Indonesia bersama Republika menggelar acara Semarak Berbagi Kurban untuk Negeri di Masjid Pondok Indah, Kamis (22/6/2023). Acara dilisi dengan talkshow Wujudkan Masyarakat Cerdas Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital Syariah bersama Mokhamad Mahdun, SE Wakil ketua Banzas RI, Saut Parulian Sarahih, Senior Executif Vice President Digital Banking BSI, Irfan Syauqi Beik, SP, MSc, Ec - Ketua Komisi Keuangan Sosial (ziswaf dan CSR) Masyarakat Ekonomi Syariah dan Dekan FEM Universitas IPB, Bapak Mohamad Rosidi, dan Director of ICT Startegy and Business Huawei Indonesia, dengan moderator redaktur Republika Fuji Pratiwi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Choirul Sholeh Rasyid mengatakan, Indonesia bisa mewujudkan cita-cita sebagai pusat halal dunia. Namun demikian hal tersebut tidak bisa dicapai jika tidak ada dukungan dan komitmen dari semua pihak.

"Untuk menjadi pusat halal dunia di Indonesia, kita butuh komitmen dari semua pihak," kata Kiai Choirul dalam acara diskusi "Wujudkan Masyarakat Cerdas, Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital Syariah" atas kerja sama Republika dengan Huawei, di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga

Dia menjabarkan bahwa pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia trennya semakin positif. Mulai dari sisi teknis, inovasi, maupun ekosistemnya. Namun sayangnya, kata dia, tren tersebut belum sebanding dengan jumlah dan potensi besar dari ekonomi syariah di Indonesia.

Maka itu dia menekankan pentingnya kolaborasi dan juga komitmen semua pihak dalam beragam aspek. Misalnya dengan memanfaatkan momentum ibadah kurban sebagaimana yang disyariatkan dalam Islam.

"Maka ormas Islam juga perlu komitmen dengan membiasakan diri dengan prinsip ekonomi syariah, mulai dari keuangan, dan sebagainya," kata dia.

Dalam mewujudkan masyarakat cerdas digital ekonomi syariah, dia menyampaikan bahwa warga NU secara khusus yang berada pada lapisan tradisional di bawah membutuhkan literasi dan edukasi mengenai ekonomi syariah secara menyeluruh. Sehingga dia berharap, Indonesia bisa menjadi pusat halal dunia dengan senantiasa menjalankan berbagai ikhtiar akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement