Kamis 22 Jun 2023 16:23 WIB

Prodi Psikologi dan Kedokteran Paling Diminati Peserta SNBT Universitas Brawijaya

Sebanyak 62.327 siswa mendaftar SNBT UB pada 2023.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Foto: Dok. Humas UB
Universitas Brawijaya (UB) Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi (Prodi) Psikologi dan Prodi Kedokteran menjadi peminat terbanyak di Universitas Brawijaya (UB) Malang pada jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) untuk program studi saintek dan sosial humaniora. Hal tersebut dikatakan Wakil Rektor (Warek) II UB Bidang Akademik, Prof Imam Santoso.

Menurut dia, sebanyak 62.327 siswa mendaftar SNBT UB pada 2023. Hal ini membuat UB menjadi perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak di Indonesia. Untuk saintek, jumlah peminat dari Prodi Kedokteran sebanyak 3.305, disusul Teknik Informatika sebanyak 2.312 dan Sistem Informasi sebanyak 1.498.

Sementara itu, untuk Sosial Humaniora, Prodi Psikologi menempati posisi pertama dengan jumlah peminat sebanyak 3.248. "Lalu diikuti Prodi Ilmu Hukum sebanyak 3156, dan Manajemen sebanyak 2.308," katanya.

Dari sisi keketatan, lanjut dia, Prodi Kedokteran dan Psikologi mempunyai peluang siswa yang diterima hanya tiga persen dari jumlah peminat. Ditambah lagi, Prodi Kedokteran memiliki skor paling tinggi. Prodi Farmasi juga hanya menerima tiga persen tetapi nilainya tidak setinggi Prodi Kedokteran.

Setelah pengumuman SNBT,  siswa yang lolos diharuskan melakukan daftar ulang. Hal ini dilakukan dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait penentuan UKT.

Imam mengklaim UB termasuk salah satu perguruan tinggi yang memperhatikan betul kondisi orang tua. Ia mencontohkan kebijakan UKT golongan 1 hingga 8 tiap fakultas bervariasi. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing.

Adapun pada SNBT kali ini, kata dia, jumlah kuota yang ditetapkan UB untuk semua jalur adalah 30 persen (SNBP). Kemudian 30 persen (SNBT) dan 40 persen (Mandiri).

Jika nanti ada siswa yang tidak daftar ulang, kuotanya dilimpahkan pada jalur lainnya. Misalnya, kuota siswa yang tidak daftar ulang pada SNBP akan dilimpahkan pada jalur SNBT. "Begitu pula siswa yang tidak daftar ulang pada jalur SNBT, kuotanya akan dilimpahkan pada jalur Mandiri," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement