Kamis 22 Jun 2023 16:45 WIB

Kesaksian Turis yang Pernah Ikut Ekspedisi Wisata Titanic pada 2021

Arthur Loibl sebut eksplorasi laut dalam tersebut sebagai operasi kamikaze

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Arthur Loibl menjadi salah satu pelanggan pertama yang mengikuti ekspedisi wisata Titanic bersama perusahaan OceanGate pada 2021.
Foto: AP
Arthur Loibl menjadi salah satu pelanggan pertama yang mengikuti ekspedisi wisata Titanic bersama perusahaan OceanGate pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arthur Loibl menjadi salah satu pelanggan pertama yang mengikuti ekspedisi wisata Titanic bersama perusahaan OceanGate pada 2021. Pensiunan pengusaha dan petualang berusia 61 tahun asal Jerman itu menyebut eksplorasi laut dalam tersebut sebagai  "operasi kamikaze."

“Anda harus sedikit gila untuk melakukan hal semacam ini,” kata Loibl.

Baca Juga

Loibl mengatakan kepada The Associated Press bahwa, dia pertama kali memiliki ide untuk melihat reruntuhan Titanic saat dalam perjalanan ke Kutub Selatan pada 2016. Ketika itu, sebuah perusahaan Rusia menawarkan penyelaman dengan harga setengah juta dolar.

Namun setelah OceanGate membuka wisata Titanic, Loibl mengambil kesempatan itu. Loibl membayar 110 ribu dolar AS untuk penyelaman pada  2019. Namun ketika itu dia gagal perangkat, karena kapal selam pertama tidak bertahan dalam pengujian. Dua tahun kemudian Loibl melakukan eksplorasi yang sukses, bersama CEO OceanGate,  Stockton Rush, penyelam Prancis dan pakar Titanic Paul-Henri Nargeolet, serta dua pria dari Inggris.

“Bayangkan sebuah tabung logam sepanjang beberapa meter dengan selembar logam untuk lantai.  Anda tidak bisa berdiri.  Anda tidak bisa berlutut.  Setiap orang duduk berdekatan atau di atas satu sama lain,” kata Loibl.

Selama 2,5 jam turun dan naik, lampu dimatikan untuk menghemat energi. Loibl mengatakan, satu-satunya penerangan berasal dari tongkat pendar neon.

Penyelaman berulang kali ditunda untuk memperbaiki masalah pada baterai dan bobot penyeimbang. Sementara total perjalanan memakan waktu 10,5 jam.

Loibl dan penumpang lainnya dalam ekspedisi pertama beruntung dan menikmati pemandangan bangkai kapal Titanic yang menakjubkan. Beberapa pelanggan kehilangan pembayaran yang tidak dapat dikembalikan karena cuaca buruk, sehingga tidak memungkinkan kapal untuk menyelam.

Loibl menggambarkan Rush sebagai pengotak-atik yang mencoba memanfaatkan apa yang tersedia untuk melakukan penyelaman. “Saya agak naif, ketika melihat ke belakang sekarang. Itu adalah operasi kamikaze," ujarnya.

Kapal selam Titan milik OceanGate yang membawa Rush, Nargeolet, seorang petualang Inggris dan dua anggota keluarga bisnis Pakistan menghilang pada Ahad (18/6/2023) setelah berangkat menuju reruntuhan kapal Titanic. Penjaga Pantai Amerika Serikat memimpin pencarian kapal selam yang hilangnya itu.  Pesawat mendeteksi suara bawah air pada Selasa dan Rabu, tetapi para pejabat tidak apakah suara itu berasal dari kapal selam yang tenggelam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement