REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor dari kalangan milenial usia 18-30 tahun di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 63 persen atau sebanyak 12.170 investor pada 2023.
"Peningkatannya cukup signifikan tiga bulan terakhir hingga bulan Mei sebesar 14 persen atau 7.372 investor sejak Februari lalu," kata Kepala BEI perwakilan Sulteng Putri Irnawati di Palu, Kamis (22/6/2023).
Ia menjelaskan, meningkatnya anak muda ikut berpartisipasi di bursa saham tidak terlepas dari edukasi dan sosialisasi dilakukan BEI di berbagai tempat. Mulai dari sekolah tingkat atas, perguruan tinggi, hingga di lingkungan pemerintahan.
Selain itu, ini juga dipicu kerja sama dalam hal pendirian galeri investasi di beberapa perguruan tinggi dan SMA/sekolah kejuruan, membuat akses informasi terkait pasar modal semakin mudah, serta proses untuk menjadi investor yang bisa dilakukan secara daring. "Kami juga rutin melakukan edukasi bersama anggota bursa Efek pada kegiatan-kegiatan di perguruan tinggi," ujarnya.
Di berbagai kesempatan kegiatan sosialisasi, katanya, BEI selalu menyampaikan literasi keuangan kepada masyarakat maupun calon investor pasar modal, sebagai bentuk perlindungan atas tindakan penipuan yang berkedok investasi. Ia mengajak masyarakat, sebelum memulai investasi diberbagai platform perlu mempelajari alur dan sasaran investasi yang dituju, kemudian memiliki izin dari pemerintah serta terdaftar dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Hingga Mei 2023, sebanyak 58.112 investor berpartisipasi di pasar modal Sulteng, dan 19.229 single investor identifikasi (SID) di bursa saham," ucapnya.