Jumat 23 Jun 2023 06:31 WIB

Sekjen MUI: Jadikan Qurban Momentum Peningkatan Ekonomi Syariah

Teknologi pengolahan daging qurban juga harus semakin maju.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Sekjen MUI KH Amirsyah Tambunan memberikan sambutan dalam dalam acara I Do Care Berbagi Kurban Untuk Negeri di Jakarta, Kamis (22/6/2023). Menyambut perayaan Idul Adha 1444 H Huawei Indonesia kembali berkolaborasi dengan Republika menyelenggarakan I Do Care.Donasi Hewan Kurban I Do Care tahun ini akan diserahkan ke 15 masjid di 15 kota di Indoensia. sebanyak 15 sapi dan 60 kambing akan disalurkan pada 22 Juni dan 29 Juni 2023.
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen MUI KH Amirsyah Tambunan memberikan sambutan dalam dalam acara I Do Care Berbagi Kurban Untuk Negeri di Jakarta, Kamis (22/6/2023). Menyambut perayaan Idul Adha 1444 H Huawei Indonesia kembali berkolaborasi dengan Republika menyelenggarakan I Do Care.Donasi Hewan Kurban I Do Care tahun ini akan diserahkan ke 15 masjid di 15 kota di Indoensia. sebanyak 15 sapi dan 60 kambing akan disalurkan pada 22 Juni dan 29 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, momentum ibadah qurban harus dijadikan ikhtiar untuk meningkatkan pertumbuhan aksi filantropi dan juga ekonomi syariah.

"Sebagai negara yang sangat peduli kepada kemiskinan, Indonesia harus menjadi garda terdepan mengedepankan filantropi yang mana bagian juga dari ekonomi syariah. Termasuk terkait (momentum) qurban ini," kata Buya Amirsyah dalam acara diskusi "Wujudkan Masyarakat Cerdas, Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital Syariah" atas kerja sama Republika dengan Huawei, di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga

Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi Republika dengan Huawei yang melakukan kolaborasi dalam ikhtiar pertumbuhan ekonomi syariah dan juga ibadah qurban tahun ini. Dia berharap semoga kolaborasi yang dilakukan bisa meningkatkan sinergi dan energi yang mampu menumbuh kembangkan potensi masyarakat Indonesia untuk melaksanakan Idul Adha.

Di sisi lain dia menjabarkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat tinggi jiwa masyarakatnya untuk berdonasi. Karena itu pihaknya menekankan butuhnya menjadikan ibadah qurban ini sebagai momentum menjaga eksistensi ekosistem Indonesia sebagai negara yang mampu meningkatkan filantropi atau meningkatkan aksi di bidang CSR.

"Dulu saya pernah tantang Republika untuk melakukan penelitan, berapa sektor ekonomi syariah yang bisa dikembangkan dalam qurban? Kontribusinya terhadap kemiskinan seperti apa? Saya rasa ini dibutuhkan," kata dia.

Inovasi produk kurban

Buya juga mengimbau kepada lembaga amil zakat untuk melakukan inovasi untuk mengolah daging qurban agar dapat tahan lama dan disalurkan ke wilayah-wilayah yang sulit. Seperti wilayah tertinggal, terluar, terpencil (3T) atau ke negara-negara dengan konflik seperti Palestina dan Ukraina.

"Teknologi qurban juga harus semakin maju, sehingga daging olahan bisa disalurkan ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Yang mana di dalamnya terdapat umat yang membutuhkan," ujar dia.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement