Jumat 23 Jun 2023 07:36 WIB

Berdikari Rangkul Pedagang Hewan Qurban Dadakan Jadi Mitra

Berdikari menggandeng para peternak untuk menjadi mitra saat momentum Idul Adha.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja memberi makan sapi yang dijual di salah satu sentra penjualan hewan kurban di Kedung Baruk, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/6/2023).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pekerja memberi makan sapi yang dijual di salah satu sentra penjualan hewan kurban di Kedung Baruk, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang peternakan terintegrasi ayam, sapi, domba, kambing, kerbau dan produk olahannya, PT Berdikari menurunkan agresivitas bisnis saat periode hari raya Idul Adha. Alih-alih meningkatkan penjualan, Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan, anggota holding BUMN pangan ini memilih menggandeng para peternak untuk menjadi mitra saat momentum Idul Adha.  

"Kalau buat Berdikari sebenarnya Idul Adha ini justru di mana kita pelankan bisnis kita, karena pada saat lebaran haji ini banyak sekali peternak-peternak, pedagang hewan kurban dadakan, dan rata-rata mereka ini adalah UMKM," ujar Harry dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk "Peran BUMN menjelang Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Ibadah Haji Indonesia" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga

Harry mengatakan, Berdikari bekerja sama dengan para peternak dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi kantung hewan sapi. Dari kerja sama tersebut, lanjut Harry, Berdikari yang bertindak sebagai offtaker mampu menyediakan 3.000 hewan qurban, baik sapi, domba, atau kambing di setiap provinsi. 

"Jadi kita tidak akan bersaing dengan mereka (para peternak), justru kita merangkul mereka dan bermitra dengan mereka," ucap Harry.

Harry memperkirakan kebutuhan hewan qurban 2023 sebesar 1,74 juta atau naik sekitar dua persen dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data tersebut, ucap Harry, ketersediaan hewan kurban masih tercukupi atau surplus. 

"Tapi kita juga harus mengantisipasi peningkatan kebutuhan hewan qurban di tahun-tahun mendatang. Pertumbuhan suplai  hewan qurban nasional itu setiap tahun naik  karena sejalan dengan dengan majunya ekonomi yang kita optimistis dengan daya beli tinggi sehingga yang berkurban itu lebih banyak," kata Harry.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement