REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- CIMAHI -- Salah satu kendala dari deteksi dini kanker serviks atau leher rahim adalah adanya rasa takut dari masyarakat ketika harus menjalani pap smear atau tes pap dan IVA (inspeksi visual asam asetat). Seperti dinukil dari Antara, Jumat (23/6/2023), Tes pap smear sebaiknya dilakukan secara rutin untuk mendeteksi gejala kanker serviks. Sebab, infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks kerap baru bergejala ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut. Gejala kanker serviks stadium lanjut diantaranya adalah keluar darah saat berhubungan seksual dan keputihan yang bercampur darah.
Deteksi dini bermanfaat dalam mencegah infeksi HPV berkembang menjadi kanker serviks. Menyadari hal itu, kelompok muda relawan GMP, menggelar penyuluhan dan konsultasi pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) untuk mencegah kanker serviks pada Kamis (22/6/2023). Penyuluhan dilakukan di salah satu kafe di daerah Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat (Jabar). GMP menggandeng penyuluh dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk memaparkan materi soal IVA.
IVA sendiri merupakan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat.
Koordinator Daerah GMP Cimahi, Randry Adryan Setiawan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pemeriksaan IVA.