REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Ketua RT 02, RW 03, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok, Devi, sempat mempertanyakan keberadaan aset rumah milik Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun yang ada di lingkungannya. Ia sempat mengira rumah tersebut akan dibuat menjadi pondok pesantren karena luas dan besarnya aset tersebut.
"Gede itu, itu juga diperluas lagi, terus mau beli di sebelahnya juga. Saya tanya (kepada penjaga rumah) buat apa? Dibilangnya belum ada rencana apa-apa. Saya tanya, apa mau buat pesantren?" kata Devi, Jumat (23/6/2023).
Pantauan Republika.co.id di lokasi, tidak ada aktivitas yang terlihat dari luar gerbang rumah tersebut. Pengakuan warga yang menjelaskan tentang besar dan luasnya rumah tersebut tidak terlalu terlihat dari luar karena tertutup oleh gerbang dan pagar yang memiliki tinggi sekitar dua meter.
Devi menjelaskan, komunikasi dengan penghuni rumah tersebut hanya sebatas dengan penjaga rumah. Ia tidak pernah bertemu atau berkomunikasi langsung dengan sosok pimpinan pesantren yang sedang ramai dibicarakan itu.
"Kalau di sini mah nggak ada aktivitas, cuma asetnya doang. Kalau ketemu sama penjaganya doang sih sering," katanya.
Meski ada rumah Panji Gumilang di lingkungannya, ia mengaku tidak khawatir karena Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun tersebut memang tidak pernah mendatangi rumahnya. Rumah itu hanya ditinggali penjaga dan beberapa asisten.
"Nggak (khawatir) sih. Karena memang nggak pernah ke sini, kalau di sini tuh, mungkin (khawatir). Ketemu paling sama penjaga doang, nggak pernah datang kalau dia, nggak pernah sama sekali," ujarnya.