REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SEVP Consumer Banking Bank Syariah Indonesia (BSI) Wawan Setiawan mengungkapkan, BSI terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan diversifikasi aset. Emas sendiri menjadi pilihan instrumen investasi yang aman dan tahan terhadap inflasi.
“Seperti yang kita tahu, emas merupakan salah satu instrumen investasi yang tahan terhadap inflasi. Karena itu, emas sangat baik untuk menjadi investasi,” ujar Wawan, dikutip Jumat (23/6/2023).
Wawan mengatakan, saat ini BSI terus memacu bisnis pembiayaan dan cicil emas. Per 31 Maret 2023, cicil emas BSI tumbuh 84,23 persen secara year on year (yoy). Ia menambahkan, sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memperdalam literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia dengan meningkatkan sinergi bersama mitra-mitra strategis.
Pada Kamis (22/6/2023) kemarin, BSI menggandeng RS Pelabuhan Jakarta untuk penyediaan produk dan layanan Cicil Emas sebagai program kesejahteraan karyawan rumah sakit dalam bentuk emas batangan. Kerja sama dengan RS Pelabuhan Jakarta ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat, khususnya terkait investasi dalam bentuk emas.
Wawan menyebutkan, emas merupakan instrumen investasi yang sangat menarik karena merupakan aset lindung nilai yang baik.
“RS Pelabuhan Jakarta menjadi mitra pertama BSI yang menerapkan hal ini. Semoga ke depannya akan semakin banyak instansi maupun lembaga yang memilih emas sebagai program kesejahteraan bagi karyawan mereka,” kata Wawan.