REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Siber Indonesia atau Cyber University, bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan Nasional Malaysia, menggelar kegiatan Sharing Session secara online melalui zoom, pekan lalu. Kegiatan tersebut membahas tentang 'Navigating The Digital Ethics Landscape: Tantangan dan Peluang'.
“Belajar dan memahami etika digital merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi digital,” kata Rektor Cyber University Gunawan Witjaksono, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).
Dalam perkembangannya, dunia digital saat ini semakin luas dan susah diseleksi. Ia menggarisbawahi bahwa mahasiswa dan juga masyarakat tidak boleh menjadi bagian yang selalu melanggar aturan-aturan di dunia digital.
“Saya berharap, adanya kegiatan sharing session ini bisa memberikan pemahaman yang berharga kepada peserta tentang pentingnya etika digital dalam era teknologi informasi yang terus berkembang,” ujarnya.
Kegiatan sharing session ini dihadiri oleh 168 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa, praktisi, dosen dan masyarakat umum. Cyber University yang dulunya bernama BRI Institute, mengarahkan kompetensi di ranah teknologi dan kewirausahaan bagi mahasiswanya. Maka tak heran, kampus ini dijuluki sebagai The First Fintech University in Indonesia atau Kampus Fintech pertama di Indonesia.