REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis (22/6/2023) bahwa mulai saat ini Bank Sentral Amerika Serikat itu akan menaikkan suku bunga dengan kecepatan yang hati-hati.
"Kami setidaknya makin dekat dengan tujuan kami sehingga masuk akal untuk bergerak dengan langkah hati-hati," kata Powell pada sidang di hadapan Komite Perbankan Senat dilansir Zawya, Jumat (23/6/2023).
Inti mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Fed pekan lalu, kata Powell, justru untuk memperlambat kecepatan Fed menaikkan bunga pinjaman. Setelah menaikkan suku bunga pada 10 pertemuan berturut-turut, terkadang sebanyak tiga perempat poin sekaligus, Fed melewatkan pertemuan Juni.
Investor sekarang mengharapkan kenaikan suku bunga untuk dilanjutkan pada Juli. Dengan Fed mungkin mengevaluasi kebutuhan untuk kenaikan lebih lanjut di setiap sesi lainnya, kecepatan yang biasa terjadi dalam siklus pengetatan sebelumnya. "Kami tidak ingin melakukan lebih dari yang seharusnya. Banyak orang di Komite (Pasar Terbuka Federal) berpikir bahwa akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga yang akan datang, tetapi kami ingin membuatnya pada kecepatan yang memungkinkan kami bisa mencerna informasi yang masuk," kat Powell.
Ia sendiri tidak merinci pandangan personalnya tentang kapan dan seberapa tinggi suku bunga harus bergerak. Sebagian besar pembuat kebijakan melihat setidaknya akan ada dua kali kenaikan suku bunga sebesar seperempat persen lagi pada akhir tahun ini.
Namun, Powell memang mengatakan bahwa dia memiliki pandangan ekonomi yang sama dengan rekan-rekannya yakni pertumbuhan ekonomi yang moderat, sedikit peningkatan pengangguran, dan inflasi yang perlahan menurun selama sisa tahun ini. Prospek itu, kata Powell, yang membuat sebagian besar pembuat kebijakan merasa bahwa satu atau dua kenaikan suku bunga lagi akan cukup untuk menyelesaikan pertarungan terhadap inflasi.
"Jika semua hal itu terjadi, kita berada dalam beberapa kenaikan suku bunga dari level yang harus kita capai," kata Powell.