Jumat 23 Jun 2023 18:28 WIB

Denny JA Sebut Finlandia Bisa Jadi Referensi Kembangkan Negara Kesejahteraan Indonesia

Negara tak bisa dianggap maju hanya lewat kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.

Red: Agus raharjo
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pendiri Lingkaran Survei indonesia (LSI), Denny JA menuturkan, masyarakat Indonesia perlu merenungkan kembali pandangan Presiden pertama RI Soekarno terkait arah pembangunan negara. Ia menyitir kembali pandangan Bung Karno tentang "Setiap bangsa harus mempunyai jalan pembangunan sendiri. Jalan yang dipilih harus sesuai dengan karakter kesejarahan, kondisi geografis, keadaan sosial, ekonomi, dan politik negara itu.”

Menurut Denny JA, Indonesia diprediksi menjadi negara ekonomi keempat terbesar di dunia pada 2045. Namun, ia menilai Indonesia harus diarahkan untuk mencari model pembangunan yang membahagiakan warga negara. Artinya, pembangunan tidak hanya soal ekonomi, melainkan juga manusia. Denny JA mengatakan, walau tetap harus bertumpu dengan sejarah negara sendiri, namun referensi dunia luar dapat dijadikan perbandingan sebagai titik tolak.

Baca Juga

"Pada titik inilah kita menjadikan negara Skandinavia, khususnya Finlandia, sebagai referensi untuk mengembangkan Negara Kesejahteraan Indonesia," ujar Denny JA dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Denny JA mendorong ada inisiatif untuk menemukan dan merumuskan model pembangunan ekonomi, politik, dan budaya ala Indonesia. Sebuah negara yang dibangun dengan sistem yang sesuai dengan kultur dan sejarah negara itu sendiri. "Namun kita tetap membutuhkan pembanding. Kita memerlukan data dan fakta yang terukur dengan tolok ukur negara lain untuk mengetahui seberapa maju atau mundur upaya itu," ujarnya.