REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menarik diri dari penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 meskipun mereka berencana menjelma sebagai negara adidaya sepak bola dengan liga domestik yang terus berkembang. Saudi memimpin tawaran bersama tiga negara lain seperti Mesir dan Yunani untuk menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola empat tahunan sekali.
Dilansir Daily Star, Jumat (23/6/2023), Mesir secara tiba-tiba menarik diri pada bulan April 2023 dan kini bisa disusul oleh Arab Saudi yang sejatinya memiliki hak sekitar 75 persen dari pertandingan tersebut.
Lebih lanjut para petinggi mengatakan bahwa ini adalah giliran Eropa untuk menjadi tuan rumah setelah turnamen di Timur Tengah serta Amerika Utara pada 2026.
Proposal lain untuk turnamen 2030 termasuk tawaran bersama dari Uruguay, Argentina, Paraguay dan Chile, serta Spanyol, Portugal, Ukraina dan Maroko.
Sedangkan tawaran yang diabaikan dari Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, Wales, dan Republik Irlandia sekarang akan menjadi tuan rumah UEFA Euro 2028. Adapun keputusan akhir tentang turnamen akan dibuat oleh FIFA pada kongres tahun 2024.
Meski demikian, fokus Arab Saudi dalam pengembangan liga sepak bola domestik tetap berlanjut dengan Karim Benzema dan N'Golo Kante sudah bergabung bersama Cristiano Ronaldo.
Megabintang Portugal Ronaldo sendiri berharap Liga Arab Saudi akan menyaingi yang terbesar di Eropa. "Selangkah demi selangkah saya pikir liga ini akan menjadi salah satu dari lima liga teratas di dunia tetapi mereka membutuhkan waktu, pemain, dan infrastruktur."