Jumat 23 Jun 2023 22:25 WIB

Mengapa 10 Hari Pertama Dzulhijjah Disebut Hari Terbaik di Dunia?

Ada tiga makna penting tentang 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Rep: umar muchtar/ Red: Muhammad Subarkah
Pekerja memilah tusuk sate dari bambu di Desa Batusumur, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Menjelang Hari Raya Idul Adha produksi tusuk sate meningkat dari biasanya 30 kilogram menjadi 60 kilogram tusk sate per hari untuk memenuhi permintaan tradisi membuat sate kurban, dengan harga Rp6.000 per kilogram yang dijual ke pasar tradisonal Tasikmalaya.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja memilah tusuk sate dari bambu di Desa Batusumur, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Menjelang Hari Raya Idul Adha produksi tusuk sate meningkat dari biasanya 30 kilogram menjadi 60 kilogram tusk sate per hari untuk memenuhi permintaan tradisi membuat sate kurban, dengan harga Rp6.000 per kilogram yang dijual ke pasar tradisonal Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah Mesir Dr Amr Khaled menyampaikan pemaparan tentang keistimewaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Bahkan disebutkan bahwa 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan hari-hari yang terbaik di dunia.

Hal itu didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Jabir RA. Nabi Muhammad SAW bersabda:

كما جاء في الحديث عن جابر رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: "أفضل أيام الدنيا العشر -يعني عشر ذي الحجة-" قيل: ولا مثلهن في سبيل الله؟ قال: "ولا مثلهن في سبيل الله، إلا رجل عفر وجهه بالتراب".

"Hari-hari terbaik di dunia adalah 10 hari (yakni 10 hari pertama Dzulhijjah)." Lalu ditanyakan kepada Nabi SAW, "Apakah jihad di jalan Allah tidak sebaik itu?"

Nabi Muhammad SAW menjawab, "Tidak akan sama jika dibandingkan dengan jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang menaburkan wajahnya dengan debu (gugur sebagai syahid)." (HR. Al-Bazzar dan Abu Ya'la)

Dr Amr Khaled menjelaskan, ada tiga makna penting tentang 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang sering luput dari perhatian banyak Muslim.

Pertama, sadari bahwa kita semua ada di hari-hari yang istimewa, hari-hari yang terbaik dan ini adalah hari yang dicintai Allah SWT. Karena itu, manfaatkan hari-hari itu dengan meningkatkan amal shaleh atau amal ibadah lainnya. Salah satu amalan terbaik yang dapat dilakukan adalah memperbanyak sholat sunnah.

Kedua, Khaled menyampaikan, makna yang penting dipahami dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yaitu bahwa 10 hari pertama Dzulhijjah pada siang harinya lebih utama dibandingkan malam harinya. Ini karena keutamaan hari Arafah berbeda dengan keutamaan malam-malam di 10 hari terakhir Ramadhan.

"Karena itu, rajinlah beribadah sunnah pada siang hari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Misalnya dengan banyak membaca Alquran, sholat dhuha, dan dzikir pagi," ungkapnya.

Makna terakhir 10 hari pertama Dzulhijjah, sebagaimana dijelaskan Khaled, yakni motivasi untuk senantiasa melipatgandakan amal ibadah. Jika seorang Muslim melewatkan banyak amal shaleh, maka inilah saatnya untuk meningkatkan amal shaleh.

"Alangkah indahnya kita berlomba-lomba membaca Alquran dan marilah khatamkan Alquran selama 10 hari pertama Dzulhijjah ini," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement