REPUBLIKA.CO.ID, SANYA -- Cina pada Kamis (22/6/2023), baru saja menyelesaikan pemasangan pipa laut dalam terpanjang untuk mengangkut minyak dan gasnya di wilayah Pulau Hainan. Capaian ini sekaligus menandakan terobosan dalam kapasitas konstruksi negara tersebut untuk pipa bawah laut jarak jauh dan teknologi peralatan laut dalam.
Pemasangan pipa tersebut merupakan komponen penting dari proyek tahap II dari stasiun energi ultra-dalam pertama yang dikembangkan secara independen di Cina, Shenhai-1, atau Deep Sea-1, yang mulai beroperasi pada Juni 2021. Proyek tahap II ini mulai dibangun pada November tahun lalu dan terletak sekitar 130 kilometer dari Kota Sanya di Provinsi Hainan, Cina selatan, di antara ladang gas Yacheng 13-1 dan stasiun energi Shenhai-1.
Kedalaman operasi maksimum di area tersebut hampir mencapai 1.000 meter. Setelah beroperasi, proyek tahap II diharapkan dapat meningkatkan produksi puncak tahunan ladang gas Shenhai-1 dari 3 miliar meter kubik menjadi 4,5 miliar meter kubik.
Untuk mengembangkan proyek tahap II secara efisien dan ekonomis, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) telah memelopori model pengembangan baru.