REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Biaya pencarian yang untuk kapal selam Titan yang hilang di Atlantik Utara mencapai jutaan dolar, kata para ahli. Upaya internasional besar-besaran dengan pesawat, kapal permukaan, dan robot laut dalam dimulai pada Ahad (18/6/2023) ketika Titan dilaporkan hilang.
Para pencari berpacu dengan waktu. Suplai oksigen di kapal selam itu diperkirakan hanya mampu bertahan selama 96 jam. Para tim pencari berharap kapal selam Titan bisa diselamatkan.
Tapi semua harapan pupus. Pada Kamis (22/6/2023) para pejabat mengumumkan kapal selam itu mengalami ledakan dahsyat, dan menewaskan kelima penumpangnya.
Pencarian berskala kecil tetap dilakukan pada Jumat (23/6/2023) karena robot kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, yang dikenal sebagai ROV, terus memindai dasar laut untuk mencari bukti yang mungkin dapat menjelaskan penyebab kecelakaan kapal selam Titan.
Area pencarian membentang ribuan mil dan di perairan sedalam 2,5 mil (4 kilometer). Pencarian ini melibatkan Penjaga Pantai AS, Penjaga Pantai Kanada, Angkatan Laut AS, serta badan dan entitas swasta lainnya.
"Tidak ada pencarian laut lain yang sebanding, terutama dengan begitu banyak negara dan bahkan perusahaan komersial yang terlibat akhir-akhir ini," kata Norman Polmar, sejarawan, analis, dan penulis angkatan laut yang tinggal di Virginia.
Biaya operasional pesawat cukup mahal. Kantor Akuntabilitas Pemerintah menetapkan biaya mencapai puluhan ribu dolar per jam. Pencarian kapal selam Titan juga melibatkan Turboprop P-3 Orion dan kapal selam pemburu P-8 Poseidon bertenaga jet, bersama dengan C-130 Hercules.
Beberapa agen dapat meminta penggantian biaya operasional. Tetapi Penjaga Pantai AS, yang harus merogoh kocek mencapai jutaan dolar untuk biaya operasional pencarian, dilarang oleh undang-undang federal untuk meminta penggantian biaya operasional. Terutama yang berkaitan dengan layanan pencarian atau penyelamatan.
"Penjaga Pantai, baik dari segi hukum maupun kebijakan, tidak berusaha untuk mendapatkan kembali biaya yang terkait dengan pencarian dan penyelamatan dari penerima layanan tersebut," kata pernyataan Penjaga Pantai.
Presiden dan CEO National Association for Search and Rescue, Mikki Hastings mengatakan, prioritas pertama dalam pencarian dan penyelamatan adalah menyelamatkan nyawa. Lembaga pencarian dan penyelamatan telah menganggarkan biaya semacam itu.
“Pada akhirnya, orang-orang ini dalam kesulitan. Kami tahu apa hasil akhirnya. Selama operasi pencarian, ada orang yang kesusahan," ujar Hastings tentang kapal selam Titan.
Badan penyelamat tidak ingin orang yang dalam kesulitan memikirkan biaya helikopter atau sumber daya lainnya saat nyawa mereka dalam bahaya. “Setiap orang yang hilang, mereka layak untuk ditemukan. Itulah misi kami, terlepas dari siapa mereka," kata Hastings.