Sabtu 24 Jun 2023 21:19 WIB

Besok Batas Akhir Pembayaran Dam Petugas Haji

Penyembelihan hewan, Kemenag telah menunjuk Al-Ukaisyiyah di Makkah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas haji menyaksikan pemotongan hewan kurban untuk membayar dam (denda) di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) al-Muasim, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Pandu Dewantara/ca
Petugas haji menyaksikan pemotongan hewan kurban untuk membayar dam (denda) di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) al-Muasim, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pembayaran dam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ditetapkan paling lambat pada 7 Zulhijjah atau Ahad, 25 Juni 2023.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kasi Bimbad Makkah, untuk pembayaran terakhir dam bagi petugas haji sampai tanggal 25 Juni, besok sore," ujar Kasi Bimbad Daker Madinah Yendra Al Hamidy, di Makkah, Sabtu (24/6/2023).

Penetapan batas akhir pembayaran dam tersebut, kata Yendra, didasarkan atas beberapa pertimbangan. Di antaranya, para petugas haji mulai bergerak ke pos  masing-masing pada Senin 26 Juni 2023 atau 8 Zulhijjah.

"Hari Senin, petugas haji Daker Madinah sdah bergerak ke Mina semuanya. RPH juga sudah berjibaku dengan tugasnya masing-masing," katanya.

Hingga pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS), jumlah petugas haji dari Daker Madinah yang sudah membayarkan dam sekitar 300 orang. "Ini data sementara masih terus berproses sampai sekarang masih ada yang membayar. Mudah-mudahan maksimal," katanya.

Seperti diketahui Dirjen PHU Kementerian Agama Hilma Latief telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2023 tentang, Petunjuk Teknis Pembayaran Dam PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi tahun 2023/1444 H.

Dalam ketentuannya, pembayaran Dam PPIH Arab Saudi sebesar SR600 per orang atau sekitar Rp2,4 juta bila dikurs kan dengan nilai mata uang rupiah saat ini. Kebijakan itu juga diperkuat oleh Surat Edaran (SE) dari Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid.

"Ini merupakan inovasi baru Kementerian Agama sekaligus pilot project, kalau berhasil akan terus dikembangkan," ujarnya.

Menurut Yendra, untuk penyembelihan hewan pihaknya telah menunjuk Al-Ukaisyiyah di Makkah. Penunjukkan ini karena dinilai memiliki prinsip amanah, transparan dan akuntabel.

"Ini merupakan RPH terbaik, tingkat ketersediaan hewannya jelas, memiliki cold storage dan senagainya," ujarnya. n Agung Sasongko

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement