REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Arab Saudi menyiapkan ruang operasi siber pada musim haji 2023 yang telah memberikan manfaat kepada lebih dari 145 lembaga nasional yang berpartisipasi dalam pelaksanaan haji tahun ini. Ruang siber ini ada di bawah Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA).
Ruang operasi siber, seperti dilansir Saudi Gazette, Sabtu (24/6/2023), telah menunjukkan pelaksanaan lebih dari 250 penilaian siber yang ditujukan untuk mengukur risiko siber terhadap aset dan sistem yang sensitif.
Ruang operasi siber tersebut juga memberikan dukungan bagi lembaga yang memungkinkan untuk memberikan layanan mereka kepada jamaah haji dengan cara yang andal dan aman.
Ruang operasi dunia maya itu bekerja sepanjang waktu untuk memantau ancaman dunia maya, dan menangani setiap perkembangan dunia maya selama musim haji. Hal tersebut mengidentifikasi dan memperbarui semua aset dan layanan vital, dan mengalokasikan tim respons insiden dunia maya, sambil menempatkan mereka dalam keadaan siap siaga.
Penilaian dunia maya teknis termasuk meninjau struktur dan pengaturan infrastruktur teknis entitas nasional, keamanan jaringan, keamanan aplikasi web, dan keamanan aplikasi seluler. Hal ini selain melakukan beberapa asesmen terkait kepatuhan terhadap kontrol keamanan siber yang dikeluarkan oleh SDAIA.
Pada Mei lalu, SDAIA mengimplementasikan Latihan Keamanan Siber untuk Musim Haji 1444 H di wilayah Makkah. Ada lebih dari 100 entitas nasional, yang diwakili oleh lebih dari 350 pejabat dan pakar keamanan siber, berpartisipasi di dalamnya.
Selama latihan, SDAIA mensimulasikan skenario realistis untuk beberapa jenis serangan siber yang berbeda, di mana mekanisme tanggap insiden darurat diterapkan. SDAIA adalah otoritas yang kompeten untuk keamanan siber di Arab Saudi, dan rujukan nasional dalam urusannya.