Ahad 25 Jun 2023 06:55 WIB

Hindari Pertumpahan Darah, Pasukan Wagner Urung Masuki Moskow

Presiden Belarusia memediasi Prighozin dengan Moskow.

Anggota pasukan Wagner berada di tank yang mengeblok jalan di Rostov-on-Don, selatan Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Anggota pasukan Wagner berada di tank yang mengeblok jalan di Rostov-on-Don, selatan Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, VORONEZH – Pasukan Wagner bersenjata lengkap akhirnya memilih berbalik arah, tak jadi memasuki Moskow. Langkah ini bertujuan untuk menghindari pertumpahan darah. Semula mereka telah hampir setengah jalan menuju Moskow. 

Bahkan, menurut pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin pasukannya tinggal berjarak 200 km (125 mil) dari ibu kota Rusia, Moskow. Mengantisipasi kedatangan pasukan Wagner, Rusia telah meminta warga untuk tetap berdiam diri di rumah.

Pasukan Wagner menguasai Kota Rostov, ratusan kilometer di selatan ke arah Moskow. Mereka melakukan konvoi, membawa tank dan kendaraan tempur, dan menyingkirkan barikade yang dibuat untuk menghambat mereka 

Namun pada Sabtu (24/6/2023) waktu setempat, pasukan pimpinan Prighozin ini memuat tank-tank mereka ke truk trailer dan mulai menarik diri dari markas militer di Rostov yang sebelumnya berhasil mereka kuasai. 

‘’Dalam 24 jam kami akhirnya mencapai jarak hanya 200 km dari Moskow. Saat ini, kami tak sedikitpun menumpahkan darah pasukan kami,’’ ujar Prigozhin mengenakan seragam tempur lengkap di sebuah lokasi yang tak diketahui dalam video pernyataannya. 

Ia memberikan keterangan lebih lanjut,’’Kami memahami…darah warga Rusia akan tertumpah, kami memilih berbalik arah kembali menuju kamp-kamp di lapangan seperti yang kami rencanakan,’’ katanya menegaskan. 

Baca Juga: Kesepakatan Apa yang Membuat Wagner tak Jadi Perangi Moskow?

Reuters menyatakan tak bisa memverifikasi secara independen sejauh mana sebenarnya jarak yang telah ditempuh pasukan Prigozhin. Video sebelumnya menunjukkan konvoi kendaraan pasukan Wagner kurang lebih 500 km dari Moskow.

Kantor Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengeklaim keputusan Wagner berbalik arah dari Moskow dilakukan berkat mediasi Lukashenko dengan persetujuan Presiden Rusia Vladimir Putin. Imbalannya, Rusia menjamin keamanan mereka. 

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan, melalui kesepakatan tersebut Prighozin akan ke Belarusia. Menurut dia, Lukashenko menawarkan diri untuk memediasi karena telah mengenal Prighozin sekitar 20 tahun. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement