REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana angkat jempol melihat hasil kerja Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Teranyar ia menilai Erick berperan penting dalam keputusan FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Sebelumnya, Erick mampu mendatangkan tim nasional Argentina ke Jakarta. Ini bukan perkara mudah. Tim yang diundang berstatus Juara Piala Dunia 2022.
La Albiceleste berkenan memenuhi undangan tersebut dengan skuad nyaris lengkap. Raksasa Amerika Selatan beruji coba melawan pasukan Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (19/6/2023) malam WIB. Alejandro Garnacho dan rekan-rekan menang 2-0.
Teranyar, Erick berencana mengundah mantan wasit Pierluigi Collina. Legenda wasit Italia itu kini bertugas di FIFA untuk sektor tersebut. Collina bakal memberikan pelatihan para wasit lokal di Indonesia.
"Gua ga tau, gebrakan apa lagi yang akan dilakukan Erick Thohir. Gua cuma bisa salut," kata sosok yang akrab disapa Coach Justin tapi kerap dipelesetkan warganet menjadi Kuc Jastin ini dalam video yang beredar di media sosial tiktok.
Justin puas dengan pilihannya saat menjagokan Erick sebagai orang nomor satu di PSSI. Ia tidak dalam posisi meragukan kualitas calon ketua umum lainnya. Salah satunya La Nyalla Mattalitti.
Ia murni melihat dari dinamika dalam sepak bola dunia. Menurut Justin, Erick berada di level berbeda. Seseorang yang sudah memiliki bekal memimpin klub raksasa Inter Milan.
"Gua bilang kenapa gua pilih Erick, bukan La Nyala, murni satu, Erick punya jaringan yang luar biasa sebagai mantan pemilik Inter di dunia sepak bola. Itu tidak dimiliki oleh Ketum lainnya. Sesimple itu," ujar mantan pelatih timnas futsal Indonesia ini.
Sebelumnya, Justin fokus membahas keputusan FIFA menunjuk negara kita sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Ini sesuatu yang jarang terjadi. Pasalnya, Indonesia sempat gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Biasanya, fakta demikian, berpotensi mengurangi kepercayaan dunia internasional. Ia berpendapat, apa yang terlihat berkat lobi tingkat tinggi Erick terhadap FIFA.