REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Kabupaten Pangandaran dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Pada masa libur Hari Raya Idul Fitri 2023, misalnya, ada ratusan ribu wisatawan yang berlibur di Pangandaran.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat, selama periode H-1 hingga H+10 Lebaran 2023, terdata total 657.857 wisatawan yang berkunjung ke lima objek wisata di wilayah Kabupaten Pangandaran. Mencakup kawasan wisata Pantai Pangandaran, Pantai Batukaras, Pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu, dan objek wisata Green Canyon.
Meski menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan, Kabupaten Pangandaran masih memiliki masalah dalam upaya pengembangan sektor pariwisata. Salah satunya terkait aksesibilitas. Sejauh ini, wisatawan yang hendak berkunjung ke Pangandaran hanya punya satu pilihan, yaitu melalui jalur darat.
Merespons persoalan aksesibilitas itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran berupaya mendorong transportasi udara. Di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, sudah ada Bandara Nusawiru. Bandara tersebut diharapkan dapat dioptimalkan untuk layanan penerbangan komersial.
Untuk itu, beberapa waktu lalu perwakilan Pemkab Pangandaran mencoba berkomunikasi dengan maskapai penerbangan. “Kemarin itu ke Citilink, bersama (pemerintah) Kota Tasikmalaya. Kami sudah ajukan proposal ke sana untuk buka penerbangan ke Pangandaran,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pangandaran, Kusdiana, kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).
Kusdiana menjelaskan, rute penerbangan komersial yang diharapkan dapat dibuka, antara lain Bandung-Pangandaran. Selain itu, rute Bali-Yogyakarta-Pangandaran. Rute penerbangan itu dinilai akan memudahkan akses wisatawan menuju Kabupaten Pangandaran.
“Ketika berbicara dengan mereka (maskapai penerbangan), mereka juga sedang merintis dari Perth ke Jakarta atau Bali dan Malaysia ke Bali. Kalau misal Pangandaran ada akses atau promosi di Australia atau Malaysia, akan lebih baik,” ujar Kusdiana.
Kendati demikian, Kusdiana belum bisa memastikan hasil pertemuan itu dapat membuahkan hasil positif. Menurut dia, proposal yang diajukan oleh Pemkab Pangandaran masih harus dikaji terlebih dahulu oleh maskapai penerbangan itu.
“Mereka katanya akan menghitung dulu. Kalau menurut perhitungan teknis, sudah bisa yang 60 atau 70 penumpang. Namun, nanti perhitungannya kita harus subsidi atau block seat,” kata Kusdiana.