Ahad 25 Jun 2023 18:16 WIB

Liburan Idul Adha Bersama Vino G Bastian, Seperti Apa?

Selain Vino, serial ini juga diperankan Marsha Timothy hingga Adipati Dolken.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Aktor Vino G Bastian dalam press screening serial Sabtu Bersama Bapak di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Aktor Vino G Bastian dalam press screening serial Sabtu Bersama Bapak di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tayang tepat di Hari Raya Idul Adha, Kamis (29/6/2023), serial “Sabtu Bersama Bapak” menyirami hati penonton dengan pesan-pesan budi pekerti.

Episode pertama serial “Sabtu Bersama Bapak” langsung dibuka dengan adegan duka ketika Gunawan (Vino G Bastian) diceritakan meninggal. “Tantangannya, di detik pertama itu pemeran utamanya sudah meninggal,” ujar sutradara Rako Prijanto dalam press screening di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga

Tetapi tantangan itu dilalui Rako dengan sangat mulus. Meski garis waktunya maju mundur, struktur paralelnya juga acak, tetapi tidak lantas membuat adegan per adegannya menjadi spoiler. Rako juga sangat mengagumi para aktor dan aktris yang bisa bekerja sama dengan baik.

“Jadi ceritanya tetap dirajut dan terus maju. Continuity-nya juga mereka para pemain yang sudah berpengalaman, emosi grafisnya mereka juga megang banget,” ucap Rako memuji para pemeran.

Plot “Sabtu Bersama Bapak” akan membawa penonton pada kehidupan dewasa Gunawan sebelum menikah di tahun 1986, lalu perjuangan hidupnya dalam merawat sang ibu. Kemudian penonton akan diayunkan kembali pada kehidupan anak-anaknya yang sudah dewasa di tahun 2022.

Detail setting era 1980-1990 juga diperhatikan Rako dengan teliti, mulai dari rupiah di masa itu, mobil, rumah, hingga pakaian yang dikenakan para pemain. Dialog Gunawan juga banyak menyelipkan pesan-pesan yang dapat menyentil hati penonton.

Kesabaran Gunawan juga sangat luar biasa, merawat sang ibu yang menderita stroke, dicurangi sang kakak, hingga tidak bisa menikahi kekasih hatinya karena harus mengurus sang ibu. Gunawan juga berhasil menjadi sosok bapak bagi dua orang anaknya, Saka dan Satya.

Serial ini menonjolkan sinematografi yang pas, serta angle kamera yang ditempatkan sesuai porsi. “Saya juga pengen jangan sampai kayak yang zoom in zoom out, tiba-tiba deng, deng, deng. Saya pengen eksklusivitasnya tetap terjaga,” papar Rako.

Konflik pola asuh juga digambarkan seimbang, dari sisi orang tua zaman dulu dan zaman sekarang, di mana keduanya ada sisi positif yang bisa dipetik. Kerasnya bergelut dengan surat lamaran kerja juga tergambar sama dengan realita pada zaman dahulu.

Vino juga mengatakan bahwa perjuangan terberat Gunawan belum tersampaikan di dua episode awal, sehingga ini harus ditonton sampai habis. “Penulisannya luar biasa, udah kayak puzzle. Kalau scene mana yang paling menguras emosi, bukan di dua episode ini, ada di episode-episode berikutnya,” kata dia.

Selain Vino, serial ini juga diperankan oleh Marsha Timothy, Adipati Dolken, Enzy Storia, Dinda Hauw, Rey Mbayang, dan beberapa nama lainnya. Ini juga merupakan pertama kalinya Rako menyutradarai serial dan pertama kalinya Vino bermain dalam sebuah serial.

“Nggak ada bedanya (antara bermain film dan serial). Semuanya punya konsep, cinematic-nya nggak boleh ilang. Walau ini series produksi sederhana, cinematic nggak boleh hilang, value-nya juga tetap terjaga,” kata Vino.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement