Ahad 25 Jun 2023 16:45 WIB

Rusia Pastikan Pengkhianatan Pasukan Wagner tak Ganggu Perang

Operasi militer Rusia di Ukraina masih berlanjut dan tak terdampak apa pun.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Aksi pembelotan tentara bayaran Wagner terhadap Rusia dimulai pada Jumat (23/6/2023).
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Aksi pembelotan tentara bayaran Wagner terhadap Rusia dimulai pada Jumat (23/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia memastikan aksi pembelotan yang dilakukan tentara bayaran Wagner tidak mempengaruhi operasi militernya di Ukraina. Moskow mengatakan, misinya di Ukraina masih berlanjut dan tak terdampak apa pun.

“Operasi militer khusus berlanjut, para prajurit kami di garis depan menampilkan kepahlawanan, mereka membelokkan serangan balasan oleh angkatan bersenjata Ukraina dengan sangat efektif. Operasi akan berlanjut," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang apakah aksi pembelotan oleh pasukan Wagner menghentikan operasi militer Rusia di Ukraina, Sabtu (24/6/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat mengomentari tentang aksi pembelotan yang dilakukan pasukan Wagner terhadap Rusia. Menurutnya hal itu adalah bukti ketidakstabilan politik di negara tetangganya tersebut.

“Kelemahan Rusia sudah jelas. Kelemahan skala penuh. Semakin lama Rusia mempertahankan pasukan dan tentara bayarannya di tanah kami, semakin banyak kekacauan, rasa sakit, serta masalah yang akan terjadi pada dirinya sendiri nantinya. Ukraina mampu melindungi Eropa dari penyebaran kejahatan dan kekacauan Rusia,” kata Zelensky pada Sabtu lalu.