REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Agen Achraf Hakimi, Alejandro Camano, mengecam ibu dari Kylian Mbappe, Fayza Lamari. Ini terkait isu gebrakan terbaru Lamari.
Hakimi dan Mbappe berbagi kamar ganti di Paris Saint-Germain (PSG). Hubungan keduanya baik-baik saja. Namun situasi berbeda jika bicara seputar perwakilan dua jugador tersebut
Lamari dikabarkan ingin membuat sebuah agensi baru. Selain Mbappe, ia membuka kesempatan kepada pemain di Ligue 1 Prancis lainnya untuk bergabung. Desas-desus yang beredar, Hakimi juga akan menjadi bagian dari agensi tersebut.
Camano membantah rumor kliennya merapat ke agensi Lamari. Pada saat yang sama, ia melemparkan kritik pedas pada orang tua sekaligus perwakilan Mbappe. Ia mengaku terkejut mendengar pergerakan wanita berusia 49 tahun itu.
"Achraf bagian dari keluarga Footfeel (agensinya saat ini). Dia yakin dengan proyek tersebut selama bertahun-tahun, dan memiliki hubungan pribadi dengan Kylian. Kami menyukainya karena itu. Rupanya menjadi ibu dari seorang pemain tidaklah cukup. Bagi saya itu menunjukkan kurangnya rasa hormat," ujar Camano, dikutip dari Mirror.co.uk, Ahad (25/6/2023).
Camano lantas membedah kapasitas Lamari. Camono menilai wanita tersebut benar-benar menjadikan anaknya sebagai lahan bisnis. Nilai-nilai sepak bola bukan hal utama.
Camono belum melihat gebrakan apa pun yang dilakukan Lamari. Terutama perihal pengalaman sebagai negosiator. Sehingga terdengar aneh, orang dengan minim pengalaman hendak mendirikan agensi baru yang berpotensi mengambil klien dari agensi lain.
Andalan Olympique Lyon, Rayan Cherki diprediksi menjadi salah satu klien pertama, agensi milik Lamari. Hakim masih di bawah kendali Footfeel. Namun tak ada yang pasti dalam sepak bola.
Segala sesuatu bisa berubah. Termasuk keputusan bek kanan asal Maroko itu. Terlepas dari berbagai pro-kontra tersebut, masa depan Mbappe juga sedang disorot.
Kontraknya di PSG sampai Juni 2023 tahun depan. Ia memiliki opsi memperpanjang kerja sama dengan Les Parisiens semusim lagi, setelah jatuh tempo. Sang penyerang enggan mengambil opsi tersebut.
Alhasil, PSG tersudut. Agar tidak kehilangan bintangnya secara gratis, ini saat yang tepat bagi ti raksasa Prancis menjual Mbappe.