Ahad 25 Jun 2023 22:15 WIB

Hikmah Berkurban, Mencontoh Bapak Kita Nabi Ibrahim

Peristiwa berkurban Nabi Ibrahim tertulis di QS. as-Shaffaat ayat 102-107.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Andri Saubani
Dokter hewan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan memeriksa mulut sapi di Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPnHK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/6/2023). Dinas KPKP DKI Jakarta telah memeriksa 22.695 ekor hewan kurban di tempat penampungan yang tersebar di lima wilayah Jakarta guna menjamin kesehatan hewan kurban terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dokter hewan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan memeriksa mulut sapi di Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPnHK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/6/2023). Dinas KPKP DKI Jakarta telah memeriksa 22.695 ekor hewan kurban di tempat penampungan yang tersebar di lima wilayah Jakarta guna menjamin kesehatan hewan kurban terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amalan berkurban memiliki sejumlah hikmah yang dapat dipetik seorang muslim. Salah satunya yakni mencontoh bapak kita Nabi Ibrahim Alaihissalam.

Dikutip dari Fikih Praktis Ibadah Kurban oleh Abu Aniisah Syahrul Fatwa, Al-Kisah, Nabi Ibrahim Alaihissalam diperintah Allah agar menyembelih anaknya. Ibrahim meyakini kebenaran mimpinya dan melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya sendiri. Namun, pada akhirnya Allah Azza wa Jalla menggantikannya dengan sembelihan yang besar.

Baca Juga

Untaian yang penuh dengan pelajaran ini termaktub dalam firman Allah Azza wa Jalla yang berbunyi;

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

 

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.

Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya)nyatalah kesabaran keduanya). dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (QS. as-Shaffaat ayat 102-107)

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement