REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dalam wawancara yang direkam sebelum pemberontakan tentara bayaran Wagner akhir pekan ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan kepercayaan diri pada rencana di Ukraina. Ia juga yakin pertahanan dan operasi militer khusus Rusia.
"Kami merasa percaya diri, dan tentu, kami dalam posisi untuk mengimplementasikan semua rencana dan tugas di depan kami, ini juga berlaku pada pertahanan negeri, berlaku pada operasi militer khusus, berlaku pada ekonomi secara keseluruhan dan bidang-bidang individu," katanya dalam wawancara dengan korespoden Kremlin Pavel Zarubin untuk stasiun televisi Rossiya.
Zarubin mengatakan wawancara itu dilakukan setelah pertemuan dengan lulusan militer yang tampaknya kegiatan hari Rabu (21/6/2023) lalu. Wawancara penuhnya dirilis pada Ahad (25/6/2023).
Laporan singkat tidak menyinggung pemberontakan Sabtu (24/6/2023) ketika tentara bayaran Wagner merebut Kota Rostov sebelum bergerak ke arah Moskow. Dalam pidato resmi sebelum drama itu berakhir dan Wagner berhenti mendekati ibukota, Putin mengatakan pemberontakan tersebut sangat membahayakan Rusia.
Dalam konferensi pers rutin Kementerian Pertahanan tidak menyinggung aksi Wagner dan pendiri Yevgeny Prigozhin.
Di wawancara itu Putin ditanya berapa banyak waktu yang ia habiskan untuk invasi yang Rusia sebut operasi militer khusus di Ukraina. "Tentu, sangat banyak, setiap hari dimulai dan sampai hari berakhir," jawabnya.