Ahad 25 Jun 2023 20:23 WIB

Sebelum Pemberontakan Wagner, Putin Percaya Diri Atas Invasi di Ukraina

Putin mengungkapkan kepercayaan diri pada rencana di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Vladimir Putin mengungkapkan kepercayaan diri pada rencana di Ukraina sebelum pemberontakan pasukan Wagner terjadi
Foto: EPA-EFE/ARKADY BUDNITSKY
Vladimir Putin mengungkapkan kepercayaan diri pada rencana di Ukraina sebelum pemberontakan pasukan Wagner terjadi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dalam wawancara yang direkam sebelum pemberontakan tentara bayaran Wagner akhir pekan ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan kepercayaan diri pada rencana di Ukraina. Ia juga yakin pertahanan dan operasi militer khusus Rusia.

"Kami merasa percaya diri, dan tentu, kami dalam posisi untuk mengimplementasikan semua rencana dan tugas di depan kami, ini juga berlaku pada pertahanan negeri, berlaku pada operasi militer khusus, berlaku pada ekonomi secara keseluruhan dan bidang-bidang individu," katanya dalam wawancara dengan korespoden Kremlin Pavel Zarubin untuk stasiun televisi Rossiya.

Baca Juga

Zarubin mengatakan wawancara itu dilakukan setelah pertemuan dengan lulusan militer yang tampaknya kegiatan hari Rabu (21/6/2023) lalu. Wawancara penuhnya dirilis pada Ahad (25/6/2023).

Laporan singkat tidak menyinggung pemberontakan Sabtu (24/6/2023) ketika tentara bayaran Wagner merebut Kota Rostov sebelum bergerak ke arah Moskow. Dalam pidato resmi sebelum drama itu berakhir dan Wagner berhenti mendekati ibukota, Putin mengatakan pemberontakan tersebut sangat membahayakan Rusia.

Dalam konferensi pers rutin Kementerian Pertahanan tidak menyinggung aksi Wagner dan pendiri Yevgeny Prigozhin.

Di wawancara itu Putin ditanya berapa banyak waktu yang ia habiskan untuk invasi yang Rusia sebut operasi militer khusus di Ukraina. "Tentu, sangat banyak, setiap hari dimulai dan sampai hari berakhir," jawabnya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement