REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui salah satu unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali berhasil mencetak 9.481 lulusan diklat animasi sepanjang 2015-2022.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan dalam keterangan yang dilansir Antara di Jakarta, menyampaikan, BDI Denpasar memiliki spesialisasi penunjang industri berbasis aplikasi, pengembangan permainan, dan kerajinan atau kriya. "Diklat program ini berbasis kompetensi sistem 3 in 1, yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan," kata dia.
Setiap tahunnya, Inkubator Bisnis BDI Denpasar membina sekitar 10-20 tenant atau startup yang bergerak di bidang konten digital, animasi, gim, berbasis pemprograman, serta kriya (kerajinan).
Masrokhan berharap setelah selesai mengikuti program inkubasi ini, para startup tersebut dapat menjadi usaha yang mandiri.
Selain bidang industri digital, program Inkubator Bisnis BDI Denpasar juga meliputi bidang industri kriya atau kerajinan. Industri kriya atau kerajinan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, tercermin dari nilai ekspor produk kerajinan Indonesia pada 2022 yang tercatat sebesar 949 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 3,6 persen dibanding 2021 yang mencapai 916 juta dolar AS.