Senin 26 Jun 2023 07:29 WIB

Kremlin Batalkan Tuntutan Pidana untuk Yevgeny Prigozhin

Kremlin tak akan menganiaya anggota Wagner yang mengambil bagian dalam pemberontakan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan, setelah pasukan paramiliter Wagner melintasi perbatasan Ukraina-Rusia
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan, setelah pasukan paramiliter Wagner melintasi perbatasan Ukraina-Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, kasus pidana terhadap kepala kelompok paramiliter Wagner Yevgeny Prigozhin akan dibatalkan. Sebagai ganti dari keputusan itu, Prigozhin akan pergi ke Belarusia.

Peskov menggarisbawahi dikutip dari Anadolu Agency, jaminan kepergian Prigozhin ke Belarusia adalah pegangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pihak berwenang tidak akan menganiaya anggota Wagner yang mengambil bagian dalam pemberontakan, mengingat jasa di garis depan dalam operasi Rusia.

Baca Juga

Menurut Peskov, anggota Wagner yang tidak berpartisipasi dalam pemberontakan bersenjata dapat menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Kremlin pun sangat menghargai upaya mediasi yang dilakukan oleh  Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Dia menekankan operasi militer khusus di Ukraina akan berlanjut.

Wagner menuduh pasukan Rusia menyerang para anggotanya pada 23 Juni 2023. Tindakan itu membuat pasukan Wagner kemudian menyeberang dari Ukraina ke kota Rusia Rostov-on-Don.

Sebagai tanggapan, Dinas Keamanan Federal menetapkan kasus pidana terhadap kelompok tersebut, termasuk Prigozhin, atas pemberontakan bersenjata. Putin menyebut pemberontakan Wagner sebagai tindakan pengkhianatan.

Tapi, Prigozhin kemudian mengklaim para pejuangnya memutuskan untuk kembali untuk menghindari pertumpahan darah ketika berada sekitar 200 kilometer dari ibu kota Rusia Moskow. Keputusan itu diklaim berasal dari keterlibatan Lukashenko mengadakan pembicaraan dengan kepala Wagner atas persetujuan Putin dan bahwa Prigozhin menerima kesepakatan de-eskalasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement