Senin 26 Jun 2023 07:49 WIB

Jelang Idul Adha, Relawan Santri Ganjar Jakarta Beri Pelatihan Sembelih Hewan

Pelatihan penyembelihan hewan ini diikuti oleh jemaah Majelis Taklim Nurul Amanah.

Pelatihan tentang tata cara pelatihan penyembelihan hewan secara syariat Islam di Jakarta.
Foto: Dok. Sdg
Pelatihan tentang tata cara pelatihan penyembelihan hewan secara syariat Islam di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN BARU -- Momentum besar hari raya umat Islam seperti Idul Adha disambut sukacita. Pada momen ini, sejumlah relawan melihatnya sebagai saat tepat untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang tata cara pelatihan penyembelihan hewan secara syariat Islam.

Pelatihan penyembelihan hewan ini diikuti oleh para jemaah Majelis Taklim Nurul Amanah dan masyarakat di Jalan Gotong Royong 2, Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Baca Juga

Koordinator Nasional (Kornas) SDG atau Sandri Dukung Ganjar Acep Amirudin menyatakan, para peserta menyambut baik pelatihan kali ini yang di gelar di majelis taklim Nurul Amanah. "Kami melaksanakan pelatihan penyembelihan hewan kurban di kebayoran Baru. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Antusias masyarakat dan jemaah Majelis taklim di wilayah ini juga sangat tinggi," kata dia seperti dilansir pada Senin (26/6/2023).

Acep mengatakan pihaknya menerima aspirasi dari masyarakat Kebayoran Baru untuk memberikan edukasi penyembelihan hewan ini. Karena itu, dia menganggap pelatihan tersebut sangat penting bagi masyarakat. Tidak semua umat Islam pun mengetahui tata cara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.

"Kami mendapat masukan dari masyarakat supaya mengadakan pelatihan penyembelihan hewan kurban. Karena tidak semua muslim mengetahui tata cara sesuai syariat Islam," katanya.

Dalam pelatihan tersebut, dijelaskan materi mulai memilih hewan kurban hingga gerakan dan bacaan ketika menyembelihnya. "Mulai dari pemilihan hewan kurban, proses menyembelih seperti apa, kemudian apa yang dibaca saat ingin menyembelih itu harus diketahui masyarakat muslim yang akan menyelenggarakan hari raya kurban," ucapnya.

Acep menambahkan pihaknya juga menjelaskan kekhususan bulan Zulhijah bahwa umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan kurban.

"Selain itu, disampaikan bagaimana keutamaan bulan zulhijah ini bahwa ada satu waktu pada umat muslim untuk berkurban, baik kambing sapi atau unta," ucapnya.

Dia mengatakan, dengan adanya edukasi ini, masyarakat menjadi lebih memahami tata cara menyembelih hewan kurban sehingga ke depannya mereka bisa mempraktikkan langsung di lapangan. Bukan hanya itu, para peserta juga diajari cara mengelola pentitipan hewan kurban hingga pendistribusiannya.

"Manfaatnya, pelatihan ini supaya masyarakat tahu bagaimana penyembelihan hewan yang baik. Masyarakat juga diedukasi bagaimana caranya agar bisa menerima penitipan hewan kurban hingga mendistribusikan hewan kurban kepada masyarakat," ungkapnya.

Sukarelawan Santri Ganjar juga memberikan bantuan berupa satu ekor kambing untuk disembelih saat Iduladha kepada Majelis Taklim Nurul Amanah. "Kami memberikan satu ekor kambing untuk disembelih saat Iduladha kepada majelis taklim ini," ungkapnya.

Sementara itu, Muzakir, peserta pelatihan penyembelihan hewan kurban, menyambut antusias kegiatan yang digelar pendukung Ganjar Pranowo tersebut. "Bagus sekali, kami lebih banyak tahu. Apalagi, kami generasi muda awam soal ini," ujarnya.

Pria 33 tahun itu mengatakan, para peserta menerima banyak ilmu agama, khususnya tentang keutamaan bulan Zulhijah hingga penyembelihan hewan kurban secara mendetail. 

"Pelatihan ini membuat kami jadi tahu tentang sunah-sunah dalam Hari Raya iduladha. Dijelaskan juga tata cara penyembelihan hewan, tadi juga dipraktikkan langsung cara menyembelih hewan secara baik dan benar sesuai syariat Islam," ujarnya.

Sebelumnya, SDG telah memberikan pelatihan budidaya ternak kambing kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten. Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah mengatakan peranan santri berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi keraykatan berbasis keumatan dalam mencetak santri yang terampil berwirausaha, serta bertujuan untuk memberikan dampak terhadap masyarakat yang sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.

"Kami lakukan pelatihan budi daya kambing kepada para santri di Kota Cilegon. Ini merupakan wujud komitmen SDG dalam mendukung program kewirausahaan di pesantren," ujar Yury seperti dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement