REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Haji merupakan ibadah penuh tantangan. Ketika mendekati puncak haji, jamaah haji dari berbagai penjuru mata angin berdatangan dengan berpakaian lusuh karena menempuh perjalanan jauh. Ada yang penuh debu, ada yang berpakaian compang camping. Ada yang perbekalannya habis. Dan banyak lagi berbagai dinamika keprihatinan datang ke rumah Allah.
Mereka rela meninggalkan segala keduniaan: keluarga, kerja, karier, proyek, dan lainnya. Tujuan mereka adalah menapaki jejak para nabi, menghayati perjuangan Nabi Ibrahim membangun al-Haram, merasakan penderitaan Hajar menggendong putra tercinta Ismail berlari dari Shafa ke Marwah untuk mencari air, hingga kemudian muncul mata air zamzam. Juga perjuangan Nabi Muhammad mendakwahkan Islam. Haji yang mereka lakukan dengan sungguh-sungguh adalah untuk meraih ridha Allah.
Merasakan perjalanan haji dengan segala kesusahan pada masa lalu, saat ini dilakukan dan dirasakan seorang mahasiswa asal Pakistan, Usman Arshad. Dia rela berjalan kaki sejauh 4.000 km (2.485 mil) untuk merengkuh mimpinya melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Mahasiswa bernama Usman Arshad itu berjalan kaki selama 6 bulan lamanya melewati banyak negara. Melintasi Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, hingga akhirnya menginjak kota suci Makkah menjelang musim haji 2023.
Dari foto-foto yang beredar, Arshad tampak hanya membawa ransel, dengan peci putih di kepalanya. Dia memulai perjalanan dari kampung halamannya di Okara, Pakistan, pada Oktober 2022.
Lihat halaman berikutnya >>>
الحمدللہ الحمدللہ الحمدللہ الحمدللہ تین بارڈرز کراس کرنے کے بعد 5400 کلومیٹرز کا فاصلہ طے کر کے چھ ماہ 13 دن میں مکہ مکرمہ کی پاک سر زمین پر پہنچ چکا ہوں ❤️ پروردگار کے لاکھ شکر کے بعد آپ لوگوں کی محبت اور حوصلہ بڑھانے پر بے حد شکر گزار ہوں۔ اللہ پاک سب کو اپنے گھر بلائیں، آمین pic.twitter.com/5IvbAee3kS
— Usman Arshad (@usmanarshad63) April 13, 2023