Senin 26 Jun 2023 11:33 WIB

AS Pimpin Penyelidikan Insiden Mendelaknya Kapal Selam Titan

Pemimpin penyelidikan meledaknya Titan adalah Kapten Jason Neubauer.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin penyelidikan meledaknya Titan adalah Kapten Jason Neubauer.
Foto: AP
Pemimpin penyelidikan meledaknya Titan adalah Kapten Jason Neubauer.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) atau US Coast Guard memimpin penyelidikan atas hilangnya kapal selam Titan saat mengunjungi bangkai kapal Titanic di Samudra Atlantik. Titan, yang hanya memiliki panjang 6,5 meter, disebut mendelak akibat tak mampu menahan tekanan air di laut dalam.

Pemimpin penyelidikan mendelaknya Titan adalah Kapten Jason Neubauer. Dia mengungkapkan, operasi penyelamatan dari dasar laut sedang berlangsung dan lokasi insiden sudah dipetakan. Neubauer tidak memberikan batas waktu untuk penyelidikan.

Baca Juga

Neubauer mengatakan, tim penyelidik bekerja sama dengan otoritas investigasi nasional dan internasional lainnya, termasuk US National Transportation Safety Board, Transportation Safety Board of Canada, the French Marine Casualties Investigation Board, dan the United Kingdom Marine Accident Investigation Branch. “Tujuan utama saya adalah mencegah kejadian serupa dengan membuat rekomendasi yang diperlukan untuk memajukan keamanan domain maritim di seluruh dunia,” ucap Neubauer, Ahad (25/6/2023).

Angkatan Laut AS mengatakan pada Ahad lalu bahwa mereka tidak akan menggunakan peralatan penyelamatan berukuran besar yang telah dikerahkan untuk upaya mengambil Titan. Mereka hanya akan memanfaatkan sistem penyelamatan laut jika ada bagian yang cukup besar untuk memerlukan penggunaan peralatan khusus.

“Upaya difokuskan untuk membantu memetakan bidang puing dalam persiapan upaya pemulihan dan untuk mendukung tindakan investigasi. Upaya untuk memobilisasi peralatan seperti Flyaway Deep Ocean Salvage System telah dihentikan,” kata seorang pejabat Angkatan Laut AS kepada The Associated Press.

Flyaway Deep Ocean Salvage System memiliki kemampuan mengangkat Titan utuh kembali ke permukaan. Angkatan Laut AS menggambarkan Flyaway Deep Ocean Salvage System sebagai sistem pengangkat kapal portabel yang dirancang untuk memberikan kapasitas angkat laut dalam yang andal hingga 27 ribu kilogram. Peralatan atau sistem tersebut biasanya digunakan untuk pemulihan benda besar dan berat yang tenggelam seperti pesawat terbang atau kapal kecil. Titan diketahui memiliki berat 9.071 kilogram.

Pada Kamis (22/6/2023) pekan lalu, Penjaga Pantai AS mengumumkan bahwa mereka menemukan puing-puing Titan berjarak 488 meter dari bangkai Titanic. Puing-puing itu berada di kedalaman 3.810 meter.

Saat ini otoritas AS dan Kanada sedang berupaya menentukan siapa yang harus bertanggung jawab dalam insiden Titan. Kapal selam Titan dimiliki oleh OceanGate Expedition. Titan, yang memiliki panjang 6,5 meter, menyelam pada 18 Juni 2023 lalu untuk mengunjungi bangkai kapal Titanic. Namun sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam, kontak dengan Titan terputus.

Terdapat lima orang dalam kapal selam tersebut. Mereka adalah Paul-Henri Nargeolet, Hamish Harding, Stockton Rush, dan Shahzada Dawood serta putranya, Sulaeman. Paul-Henri Nargeolet adalah penjelajah asal Prancis berusia 77 tahun. Hamish Harding (58 tahun) adalah pengusaha asal Inggris. Shahzada Dawood (48 tahun) juga seorang pengusaha asal Pakistan. Sementara Stockton Rush adalah CEO OceanGate. Kelima orang itu dipastikan tewas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement