REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Upacara peringatan HUT ke-64 Menwa Mahawarman Jawa Barat berlangsung khidmat di Kampus IV Universitas Pasundan, Jl. Dr. Setiabudhi No. 193, Bandung, Ahad (25/6/2023).
Peringatan tersebut mengambil tema “Sinergi Meningkatkan Eksistensi Mahawarman” menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali tujuan pendirian Menwa, serta mendorong peran Menwa dalam mendukung pertahanan negara.
Komandan Menwa Mahawarman Jabar Prof Dr Ir H Eddy Jusuf Sp MSi MKom IPU mengatakan, peran Menwa diatur dalam UU Nomor 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
“Dalam UU tersebut, terdapat tiga komponen, yaitu komponen utama TNI-Polri, komponen pendukung dari warga sipil terlatih, dan komponen cadangan yang salah satunya diwakili Menwa,” katanya.
Kendati turut ambil bagian sebagai komponen cadangan, kata dia, namun di dalam kampus Menwa tetap berstatus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sehingga, pembinaan Menwa langsung di bawah Rektor.
Markas komando satuan Menwa juga, kata dia, bertempat di perguruan tinggi pada kesatuan masing-masing. Selaku komponen cadangan, Menwa diberikan pelatihan kemiliteran berupa penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri dan senam militer, penyamaran, hingga navigasi.
“Aktivitas bela negara yang bisa dilakukan Menwa cakupannya luas. Masyarakat seringkali menganggap bahwa bela negara harus ‘angkat senjata’, tapi sebenarnya disesuaikan dengan proporsi di tiap institusi,” katanya.
Di lingkungan kampus, kata dia, bela negara dapat diwujudkan dengan menyelesaikan studi tepat waktu dan membantu program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
“Setelah menuntaskan studi, mereka diharapkan mampu berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Hingga saat ini, sudah ada 43 perguruan tinggi mencakup PTN dan PTS di Jabar yang bergabung menjadi anggota organik Menwa Mahawarman. Dalam waktu dekat, akan bertambah 4 perguruan tinggi dari wilayah Ciayumajakuning, Bogor dan sekitarnya (3), Sukabumi (2), dan Karawang (2).
“Ketika saya dilantik, hanya ada 9 perguruan tinggi yang tergabung. Institut Pertanian Bogor (IPB) juga akan segera bergabung. Dengan bertambahnya anggota, konsolidasi akan semakin meningkat,” katanya.