REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pekan lalu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pasukan cadangan yang baru akan terbentuk pada akhir Juni. Pasukan ini akan meningkatkan kekuatan pasukan di garis depan Ukraina di mana Rusia mengerahkan 90 persen pasukannya dan jauh lebih banyak dari pasukan Ukraina yang siap.
Pakar mengatakan pasukan Ukraina harus mempertahankan fleksibilitas dan kecepatan untuk mengeksploitasi kerentanan Rusia di garis depan dan menembus garis pertahanan Rusia ketika kesempatan muncul. Pemberontakan pasukan Wagner akhir pekan lalu mendorong moral pasukan Ukraina.
Pakar mengatakan setelah memiliki senjata modern standar NATO (Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) saat ini pasukan Ukraina membutuhkan dorongan moral. Agar Ukraina dapat segera mengubah dinamika di medan pertempuran.
"Ini akan memberi Ukraina dorongan nyata, jika kita telah mengatakan Ukraina memiliki banyak hal yang perlu diperjuangkan, akhir-akhir ini mereka kehilangan sedikit semangat," kata ketua program Rusia dan Eurasia di lembaga think tank Chatham House James Nixey, Ahad (25/6/2023).
Komandan-komandan Ukraina memberitahu pasukan mereka, perselisihan antara pasukan di Rusia secara tidak langsung karena mereka. "Pahlawan di Bakhmut yang mempertahankan Kota selama 10 bulan dan melelahkan musuh, mereka turut menulis kegagalan epik Rusia," kata juru bicara Komando Gugus Tempur Timur Ukraina Serhii Cherevatiy.
Tapi fakta sebenarnya jauh lebih rumit. Perselisihan antara tentara bayaran Wagner yang didirikan Yevgeny Prigozhin dan pemimpin militer Rusia sudah lama terjadi sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.
Namun keefektifan Wagner dibandingkan tentara biasa dalam pertempuran di kota mengangkat nama Prigozhin. Kemungkinan hal itu yang memberi kepercayaan diri untuk melakukan pemberontakan. Tapi pesan pemberontakan disebabkan kegigihan tentara Ukraina bergema di jajaran militer Ukraina yang sedang mempersiapkan serangan balik untuk mengubah arah perang.
Di Wilayah Zaporizhzhia, sebelah tenggara Ukraina, pasukan dari unit mortir menembaki target Rusia dari posisi mereka. Mendedikasikan setiap ledakan sebagai balasan atas kehancuran yang disebabkan Rusia.
"Untuk Bendungan Kakhovka!" teriak anggota Pasukan Khusus Ukraina yang disebut Rhein. Ia merujuk rusaknya bendungan yang menyebabkan bencana banjir bagi masyarakat Ukraina.