Senin 26 Jun 2023 22:27 WIB

Gubernur: Rabies dan Pencabutan Bebas Visa tak Berdampak pada Pariwisata Bali

Menurut Koster, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mengalami peningkatan.

Penerjun bersiap melakukan pendaratan saat hari pertama pelaksanaan Bali Boogie Jump in Paradise 2023 di Pantai Mesari, Seminyak, Badung, Bali, Rabu (21/6/2023). Wisatawan ke Bali terus meningkat.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Penerjun bersiap melakukan pendaratan saat hari pertama pelaksanaan Bali Boogie Jump in Paradise 2023 di Pantai Mesari, Seminyak, Badung, Bali, Rabu (21/6/2023). Wisatawan ke Bali terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR  -- Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pencabutan aturan bebas visa untuk wisatawan mancanegara dari 159 negara dan merebaknya kembali kasus rabies tidak berdampak pada pariwisata Bali.

"Sejauh tidak ada hal-hal yang membuat gangguan wisatawan yang datang ke Bali. Bahkan sampai Agustus Bali ini full booking," kata Koster usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Senin (26/6/2023). 

Baca Juga

Koster menyampaikan sebelumnya ada pihak yang mengatakan Bali akan sepi dari kunjungan wisman setelah pencabutan bebas visa untuk 159 negara sejak 7 Juni 2023.

"Saya menyampaikan data jumlah wisatawan yang datang ke Bali itu meningkat. Jadi, tidak ada dampak dari rabies atau faktor-faktor hal yang muncul di publik selama ini. Termasuk juga pencabutan bebas visa," ujarnya.

Data kedatangan wisman ke Bali yang disebutkan Koster dari tanggal 1-7 Juni 2023 ada sebanyak 16.246 orang.

"Kemudian setelah dicabut bebas visanya mulai tanggal 7 Juni maka kedatangan wisatawan mancanegara dari 8-22 Juni itu malah naik 4 persen per hari," ucapnya.

Jadi, menurut Koster, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali terus mengalami peningkatan dan dampaknya terhadap ekonomi Bali sudah sangat terlihat dan sejauh ini tidak ada hal-hal yang membuat gangguan wisatawan yang datang ke Bali.

Koster menambahkan terkait kasus rabies saat ini sedang ditangani oleh Kepala Dinas Pertanian bersama Kepala Dinas Kesehatan secara kolaboratif.

Selain itu Pemerintah Provinsi Bali juga bersinergi dengan kabupaten/kota dan mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Kesehatan.

"Percepatan vaksinasi rabies sudah mendapatkan support dari pemerintah pusat. Bali ini diprioritaskan karena merupakan destinasi wisata," kata Koster.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement