Selasa 27 Jun 2023 12:44 WIB

Putin Sengaja Munculkan Persaingan di Kalangan Elite Militer dan Wagner

Membiarkan persaingan pasukan keamanan membara adalah gaya Presiden Putin.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia, Vladimir Putin diyakini mengetahui persaingan antara pemimpin kelompok tentara bayaran Grup Wagner dengan para elite militer Rusia.
Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP
Presiden Rusia, Vladimir Putin diyakini mengetahui persaingan antara pemimpin kelompok tentara bayaran Grup Wagner dengan para elite militer Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini mengetahui persaingan antara pemimpin kelompok tentara bayaran Grup Wagner dan para elite militer Rusia. Namun, Putin tidak mengambil tindakan. Membiarkan persaingan itu membara adalah gaya Presiden Putin.

Putin telah lama mengizinkan pusat-pusat kekuatan yang bersaing untuk berseteru satu sama lain untuk mendapatkan pengaruh. Putin percaya bahwa itu akan mencegah satu faksi mendapatkan keunggulan yang cukup untuk menantangnya secara langsung.

Baca Juga

Seorang profesor ilmu politik di University of California, Los Angeles, Daniel Triestman, mengatakan, sistem yang dibuat oleh Putin mengandung "tripwires" untuk mencegah kudeta. Triestman mencatat bahwa para pejabat militer kurang saling percaya untuk mengatur konspirasi.

Dilaporkan BBC, dalam rezim ini, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu diawasi oleh Wagner, sementara tentara bayaran tetap ditakuti oleh militer. Di puncak piramida Putin bertindak master catur yang menggerakkan bidak di sekitar papan dan menjaga keseimbangan dalam sistem.

Sementara itu, pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin selalu berhati-hati untuk tidak mengkritik Putin secara langsung. Namun, sebaliknya Prigozhin mengatakan bahwa kegagalan Rusia sejak invasi pada Februari 2022 adalah karena Putin disesatkan oleh para komandannya.

Putin membiarkan Wagner menyalahkan bawahannya atas kegagalan kampanye militer di Ukraina. Putin diyakini secara pribadi mengkritik Shoigu dan Gerasimov karena lambatnya invasi. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, strategi lama Putin tampaknya berantakan.

Prigozhin semakin marah atas kecurigaannya bahwa militer menahan amunisi dari pasukannya saat mereka berusaha menyelesaikan perang di Kota Bakhmut. Bahkan, Prigozhin mulai melontarkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Shoigu dan Gerasimov.

"Shoigu! Gerasimov! Di mana amunisinya? Mereka datang ke sini sebagai sukarelawan dan mati demi Anda yang menggemukkan diri di dalam kantor," kata Prigozhin.

Menurut dokumen intelijen AS yang dibocorkan oleh penerbang Amerika Jack Teixera, Prigozhin dipanggil ke pertemuan dengan Putin dan Shoigu pada 22 Februari. Pemanggilan itu berlangaung pada hari yang sama saat Prigozhin mengunggah video yang menunjukkan kumpulan para jasad tentara Wagner.

"Pertemuan itu hampir pasti menyangkut, setidaknya sebagian, tuduhan publik Prigozhin dan mengakibatkan ketegangan dengan Shoigu," ujar isi salah satu dokumen.

Di Moskow, Shoigu sedang menyelesaikan rencana...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement