Selasa 27 Jun 2023 13:51 WIB

SBY: Jangan Sampai Perangkat Negara Dipakai untuk Menangkan Putra-Putra Beliau (Jokowi)

SBY melihat tidak etis seorang Presiden pakai perangkat negara menangkat kandidatnya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Partai Demokrat menggelar bedah buku karya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berjudul Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong.
Foto: Dok. Partai Demokrat
Partai Demokrat menggelar bedah buku karya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berjudul Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pandangannya terkait cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dicurahkan lewat buku berjudul "Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong". Salah satunya terkait dukungan atau endorse Jokowi kepada bakal calon presiden (capres) tertentu.

Menurutnya, keberpihakan Jokowi kepada seorang bakal capres tak boleh dilarang dan dihalangi. Sebab, tak ada yang keliru terkait hal tersebut, selama Jokowi tak menggunakan instrumen negara untuk memenangkan sosok tersebut.

Baca Juga

"Jika untuk menyukseskan jago yang didukungnya Presiden Jokowi melakukan kerja politik, menurut pendapat saya itu juga tidak keliru," ujar SBY dalam bukunya di halaman 19, dikutip Selasa (27/6/2023).

Trmasuk dukungannya terhadap putra dan menantunya pada pemilihan kepala daerah tidak bisa serta-merta disebut melanggar etika. Siapapun di negeri, termasuk Jokowi, memiliki hak dan kebebasan untuk mendukung seseorang.

Namun, jika kemudian perangkat negara, termasuk fasilitas dan uang negara digunakan untuk itu, hal tersebut tidaklah etis dan melanggar undang-undang. Sebagai contoh jika lembaga intelijen, Polri, TNI, penegak hukum, dan BUMN digunakan untuk memenangkan sosok tertentu, jelas merupakan pelanggaran undang-undang yang serius.

Hal tersebut akan membuat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tak imbang. Sebab, akan ada potensi upaya-upaya untuk mendukung dan menjegal sosok tertentu pada kontestasi nasional mendatang.

"Siapapun di negeri ini, tentu termasuk Presiden, jika melakukan perbuatan sehingga sebuah pemilihan umum, termasuk Pilpres, benar-benar tidak bebas, tidak jujur dan tidak adil (istilah lain yang sering kita dengar Pilpres tidak lagi free and fair ini sudah berkategori melanggar konstitusi," tulis SBY di halaman 20.

"Yang penting, seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, jangan sampai sumber daya dan perangkat negara digunakan untuk memenangkan putra-putra beliau itu. Kalau itu terjadi, di samping melanggar undang-undang juga membuat Pilkadanya tidak adil. Tidak adil bagi kandidat yang lain beserta para pemilihnya," sambungnya menegaskan pada halaman 21.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement