Selasa 27 Jun 2023 14:55 WIB

Hensat: Petugas Partai PDIP, Belajarlah Demokrasi pada Megawati

Pilpres agar berlangsung fair dan putra putri terbaik punya kesempatan bersaing.

Red: Joko Sadewo
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). PDI Perjuangan menggelar konsolidasi akbar dalam memperingati puncak Bulan Bung Karno 2023 bertemakan Kepalkan Tangan Persatuan untuk Indonesia Raya yang dihadiri sekitar 100.000 orang relawan, simpatisan hingga kader.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). PDI Perjuangan menggelar konsolidasi akbar dalam memperingati puncak Bulan Bung Karno 2023 bertemakan Kepalkan Tangan Persatuan untuk Indonesia Raya yang dihadiri sekitar 100.000 orang relawan, simpatisan hingga kader.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan petugas partai PDIP disarankan belajar banyak dari sosok  Megawati Soekarnoputri dalam sisi pelaksanaan demokrasi.

“Seperti menjaga kontestasi politik di pilpres agar berlangsung fair dan putra putri terbaik bangsa mendapatkan kesempatan untuk bersaing,” kata Hendri, dalam siaran pers, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga

Terlebih sebagai ketua umum partai terbesar itu, lanjut Hendri, menyelamatkan demokrasi di Indonesia dengan tidak menyetujui perpanjangan masa jabatan presiden yang oleh konstitusi diatur maksimal 2 periode. “Itulah demokrasi dan prinsip tersebut yang dipegang oleh Megawati,” tutupnya.

Hendri memaparkan, pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidato puncak Bulan Bung Karno, di Stadion Utama GBK, Sabtu 24 Juni 2023 mengutip pernyataan Bung Karno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuknya rakyat miskin. "Bung Karno bilang, di dalam gubuk-nya rakyat miskin itulah energi perjuangan kepartaian berasal dan Tuhan bersemayam di gubuk-nya rakyat-rakyat miskin," kata Hendri mengutip pernyataan Megawati.