Selasa 27 Jun 2023 18:18 WIB

Jamaah Diimbau Jangan Pikirkan Urusan Dunia Saat Wukuf di Arafah  

Jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi (ilustrasi).
Foto: Antara
Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,ARAFAH -- Jamaah haji Indonesia mulai didorong ke Arafah dari hotel di Makkah, Aran Saudi untuk persiapan puncak haji. Jamaah diimbau tidak memikirkan urusan dunia saat wukuf di Arafah.

Kasi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Yendra Al Hamidy menjelaskan saat di wukuf di padang Arafah, jemaah harus maksimal beribadah dan berdoa. Sangat disayangkan jika masih memikirkan urusan-urusan dunia.

Baca Juga

"Dimaksimalkan berdoa,  selain harus berhenti memikirkan dunia, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi," kata Yendra di Makkah, Selasa (27/6/2023). 

Yendra menjelaskan, agenda kegiatan jemaah haji Indonesia selama berada di Arafah. Sesuai jadwal per kloternya, jemaah akan diberangkatkan dari hotelnya menggunakan bus mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sampai selesai.

"Pertama-tama, Jamaah sudah berihram dari hotel masing-masing. Mereka melaksanakan salat sunah ihram, niat ihram haji, " kata Yendra. 

Selama perjalanan, jemaah akan diingatkan para petugas untuk menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram seperti mencabut pohon-pohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan).

Sesampainya di Arafah, jamaah akan merampungkan keperluan-keperluannya terkait dengan pelaksanaan wukuf. "Jemaah juga dibimbing untuk selalu bertalbiyah," kata Yendra.

Sampai tiba waktu sore, bagi jamaah yang sudah sampai di Arafah dilanjutkan melaksanakan salat Maghrib dan Isya seperti biasa. "Setelah itu mereka beristirahat, tidur, hingga waktu subuh Selasa 27 Juni," lanjut Yendra. 

Setelah jamaah sholat subuh, lanjutnya, mereka beristirahat sejenak. Jamaah akan diingatkan para petugas masuk waktu wukuf. "Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat zawal, kira-kira pukul 11.30," tegas Yendra.

Pada saat itu jemaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran, berdoa, bertaubat, dan bermuhasabah diri. 

Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.

Jamaah kemudian salat Dzuhur dan Ashar secara jamak takdim. Selesai salat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.

Selesai Ishoma, jamaah kembali melanjutkan wukuf. "Kemudian melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah SWT. 

Hingga waktu Maghrib tiba pada tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah baru akan didorong ke Muzdalifah untuk menginap/mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement