Selasa 27 Jun 2023 20:41 WIB

Cina Yakin Rusia Mampu Atasi Pemberontakan Wagner

Wagner merupakan kelompok tentara bayaran Rusia.

Bendera Cina dan Rusia. Cina meyakini Rusia di bawah pemerintahan Vladimir Putin akan mampu mengatasi masalah terkait percobaan pemberontakan yang dilancarkan kelompok tentara bayaran Wagner.
Foto: Wikimedia Commons
Bendera Cina dan Rusia. Cina meyakini Rusia di bawah pemerintahan Vladimir Putin akan mampu mengatasi masalah terkait percobaan pemberontakan yang dilancarkan kelompok tentara bayaran Wagner.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina meyakini, Rusia di bawah pemerintahan Vladimir Putin akan mampu mengatasi masalah terkait percobaan pemberontakan yang dilancarkan kelompok tentara bayaran Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin. "Sebagai tetangga dekat dan mitra strategis, Cina mendukung Rusia dalam menjaga stabilitas nasional dan kami yakin dengan kemampuan Rusia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Mao Ning di Beijing, Selasa (27/6/2023).

Dalam menanggapi pertanyaan terhadap pemberontakan Wagner yang gagal itu, dia menjawab bahwa hal tersebut merupakan urusan dalam negeri Rusia. "Cina dan Rusia tetap menjaga hubungan komunikasi yang baik di semua tingkatan," ujarnya.

Baca Juga

Namun dia mengaku tidak tahu apakah Presiden Cina Xi Jinping telah berbicara secara personal dengan Presiden Putin terkait masalah Wagner tersebut. "Terkait hal itu, saya tidak mendapatkan informasi apa pun," kata Mao.

Ia justru kembali menegaskan sikap tegas Cina terhadap isu Ukraina yang mendukung dilakukannya pembicaraan damai dan penyelesaian secara politis. "Cina selalu siap bekerja sama dengan beberapa negara agar berperan konstruktif untuk meredakan situasi," ujarnya.

Sebelumnya Rusia menuduh Prigozhin memimpin tentara bayarannya melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap Kremlin. Namun atas mediasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Prigozhin menerima kesepakatan deeskalasi.

Untuk menghindari pertumpahan darah, kasus pidana terhadap Prigozhin akan dibatalkan dan tentara bayaran Wagner tidak akan diadili karena dianggap berprestasi di garis terdepan Ukraina.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement