REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitektur khas yang terinspirasi bangunan Jakarta tempo dulu menyambut pengunjung yang datang ke Batavia PIK di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Destinasi wisata "terapung" tepi kanal itu sudah diresmikan dan terbuka untuk umum.
Disebut destinasi "terapung", sebab puluhan tenant yang ada di Batavia PIK benar-benar dibangun di atas air. Konsep "overwater retail" itu membuat Batavia PIK jadi cukup unik. Banyak spot cantik yang bisa dipakai untuk berfoto, apalagi saat matahari terbenam.
Director of Operating Units Amantara-Agung Sedayu Group, Anwar Salim, menyampaikan bahwa Batavia PIK hendak mengenang momen kejayaan Batavia tempo dulu. Batavia dikenal dengan sebutan "Queen of the East", pusat perdagangan maritim di abad ke-18.
Dengan konsep tematik yang penuh dengan sejarah dan budaya, destinasi ini diyakini Anwar bisa memberikan pengalaman berwisata yang unik bagi pelancong. "Kami berharap Batavia PIK tidak hanya menjadi pusat kuliner, tetapi juga melengkapi destinasi wisata yang sudah terintegrasi di PIK," kata Anwar.
Kota Batavia pun dahulu menjadi titik pertemuan dan akulturasi berbagai suku bangsa. Itu sebabnya deretan gerai kuliner yang dihadirkan di Batavia PIK amat bervariasi. Selain gerai yang menawarkan hidangan dan jajanan Nusantara, ada juga restoran dengan menu Barat, Thailand, Cina, hingga Italia.
Akan tetapi, bagi pengunjung Muslim perlu lebih cermat saat kulineran. Sebab, ada restoran yang menyajikan makanan nonhalal. Untuk gerai halal yang tersedia antara lain Dewata by Monsieur Spoon, Popolamama, Gelato Secrets, Rumah Jajan Bu Nanik, Pipiltin Cocoa, Starbucks, Milou Farm House, dan masih banyak lagi.
Tak perlu membayar biaya masuk untuk menikmati suasana di Batavia PIK. Pengunjung cukup datang ke Golf Island PIK. Lokasi Batavia PIK berada tidak jauh dari Pantjoran PIK dan Cove at Batavia. Di sana, pengunjung dapat berjalan-jalan santai dan berburu kuliner.
Selaras dengan tema Batavia, petugas di Batavia PIK berpakaian tentara rakyat zaman perjuangan kemerdekaan dan busana ala Meneer Belanda. Mereka bersiaga di sejumlah titik, siap membantu pengunjung yang menanyakan arah atau informasi lain.